[JAKARTA, MASJIDUNA]—Innalilahi wa innailaihi rojiun. Dunia pemikiran Islam di tanah air kehilangan salah satu putera terbaiknya, yaitu Prof.Dr. Bahtiar Effendy, yang meninggal Kamis (21/11/2019) pukul 00.00 dinihari. Bahtiar meninggal di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
Di kalangan para pendidik dan intelektual, Bahtiar yang juga menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah, memiliki banyak karya tulis.
Salah satu koleganya, Fahry Ali menyebutkan tentang ini: “Kita telah menulis artikel bersama tentang ‘Sosiologi Kitab Kuning’ awal 1980-an di Harian Kompas. Kita telah menulis buku ‘Merambah Jalan Baru Islam’ yang terbit pada 1986. Dan bersama Suharso Monoarfa (kini, Ketua Bappenas) kita menulis buku ‘Kalla dan Perdamaian Aceh’. Kamu adalah karib intelektual saya, Bahtiar. Selamat jalan sang profesor sejati. Kami mengiringi kepergianmu dengan tetes air mata sejarah intelektual. Kelak, kita berkumpul kembali. Dan melanjutkan menulis buku di tempat yg baru,”begitu tulis Fahry yang beredar di media sosial.
Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pun memberikan apresiasi yang senada: “Prof. Dr. Bahtiar Effendy adalah salah seorang pemikir yang gigih mempersiapkan pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Semangatnya yang tak pernah padam, wujud dari keikhlasannya yang penuh, sungguh mengagumkan,” tulis Lukman Hakim dalam akun twitternya lukmansaifuddin.
Bahtiar juga menulis buku berjudul “Menteri-menteri Agama, Biografi Sosial Politik” bersama sejumlah pakar seperti Azyumardi Azra, Ali Munhanif, Masdar F.Mas’udi, Masykuri Abdillah dan Uset Fathudin.
Bahtiar Effendy lahir di Ambarawa, Semarang pada 10 Desember 1958, menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Ushuluddin IAIN Jakarta (1986), mendapatkan MA bidang South East Asian Studies Ohio University (1988). Pernah duduk sebagai Wakil Direktur Lembaga Studi dan Pengembangan Etika Usaha Indonesia (LSPEUI) dan anggota MPR. Selamat Jalan Bahtiar Effendi. (IMF, foto:menara62)