MUI Launching Aplikasi Dakwah

[MAKASSAR, MASJIDUNA] Era digitalisasi berdampak positif dalam dunia dakwah. Pasalnya melalui digitalisasi dan perangkatnya dapat memudahkan para dai dalam melakuakn dakwahnya. Sehingga pesan dakwah tentang Keislaman dapat sampai ke masyarakat.

Itu pula yang dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat ( KDPM) MUI Pusat meluncurkan Aplikasi Dakwah MUI. Aplikasi  itu menginformasikan berbagai hal terkait persoalan dakwah sekaligus panduan praktis dalam berdakwah.

“Tidak hanya itu, aplikasi ini juga berguna untuk panduan ibadah sehari hari,” ujar Ketua KDPM MUI Pusat, KH Cholil Nafis, di sela-sela Halaqah Dakwah bertajuk ‘Menjawab Tantangan Dakwah di Era Millenial’ di hotel Sultan Alauddin Makassar, Selasa (24/9) kemarin sebagaimana dikutip MASJIDUNA dari laman MUI.

Menurutnya, aplikasi dakwah tersebut  dapat diakses  melalui telepon genggam yang ada di tangan masyarakat. Dengan begitu, aplikasi tersebut mengefektifikan dakwa di era digital. Setidaknya dengan aplikasi ersebut peta dakwah menjadikan para dai dapat mengetahui probrlmatika dakwa di daerah yang bakal didakwahinya.

Begitu pula para dai dapat mengakses panduan-panduan dakwah MUI, bahan ceramah, fatwa dan keputusan-keputusan MUI. Dengan begitu, masyarakat bakal mudah mengakses dai-dai yang sudah mendapat rekomendasi MUI (dai bersertifikat).

Dia menambahkan, aplikasi ini juga memudahkan masyarakat mengetahui waktu shalat, cara membayar zakat, menemukan masjid, restoran halal, data-data keumatan, keberadaan kantor MUI, dan ormas Islam lainnya. Bahka disisipkan program Alquran untuk memudahkan masyarakat yang akan membaca al Quran dimana pun dan kapanpun.

Terobosan

Lebih lanjut Kiai Cholil berpandangan,  aplikasi ini merupakan pelayanan dan terobosan dalam metode berdakwah untuk menjawab problematika dakwah di era milenial. Setidaknya  kegiatan halaqah menyamakan persepsi para dai.

Yakni agar dalam menghadapi tantangan di era milenial ini menggunakan metode yang tepat. Hal ini disebabkan, generasi milenial memiliki karakter tersendiri karena dekatnya mereka dengan teknologi informasi, yaitu gadget yang tersambung dengan internet.

Dikatakan Kyai Cholil, kebiasaan generasi milenial dengan gadget diikutui generasi sebelumnya. Dia menyebutkan gejala pengguna ponsel pintar Indonesia juga tumbuh dengan pesat. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif ponsel pintar di Indonesia lebih dari 100 juta orang.

Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), ada 171,17 juta pengguna internet Indonesia pada 2018. Bila berbicara segi umur, maka pengguna internet tersebut dikuasi oleh kaum milenial.

[AHR/MUI]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *