[JAKARTA, MASJIDUNA]—Kepedulian itu bisa datang dari siapa saja dan dari mana saja. Itu bisa dilihat dari Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN (Perusahaan Listrik Negara), yang membuka latihan dan penugasan dai ke daerah 4T (terdepan, terluas, terdalam dan termarjinalkan).
Acara yang digelar di Museum Listrik dan Energi Baru TMII, Jakarta Timur, itu berlangsung selama 3 hari, 26-28 September 2019. Sebagai pembuka acara, dilakukan simbolis penyematan sorban kepada perwakilan da’i dari Palu, Sorong Selatan, Raja Ampat dan Pulau Nias. Juga penyerahan plakat dari YBM PLN kepada PLN dan BMH.
Dalam pelatihan ini, para da’i dibekali motivasi, ilmu ilmu dakwah dan kemasyarakatan. Keynote speakers acara pelatihan berasal dari beberapa ustad senior, salah satunya Ustad Cholidi Asadil Alam, aktor dan pemeran film Ketika Cinta Bertasbih. Ada juga Ustad Zainuddin Mussadat, Prof Amin Suma, Ustad Ahkam Sumadiana dan Ustad Irwan Kelana.
Suryanto, Manajer Pendistribusian dan Pendayagunaan mengatakan, pembinaan ini bertujuan membekali 30 orang dai yang akan di tugaskan ke seluruh wilayah negeri dari Sabang hingga Merauke, daerah 4T terdepan, terluar, terdalam dan termarginalkan. “Tidak hanya menerangi negeri tapi juga menerangi hati”, katanya.
Imam Bari’ Wafa Ul Wafa Manajer Museum Listrik dan Energi Baru menuturkan, bahwa “dai dai harus memperjuangkan agama, agar banyak masjid banyak jamaah. Belajar dari suatu masjid di pedalaman yang difungsikan menjadi kandang hewan. Inilah tantangan dai pedalaman”.
Marwan Mujahidin Direktur Utama BMH menyampaikan, “Sasaran wilayah berubah dari 3T menjadi 4T. Dai harus bisa mengurai tantangan di era 4.0”.
Sasaran wilayah dai pedalaman diantaranya Mentawai, Nias, Merauke, Sentani, Biak, Sorong, Maluku, Manado, Manggarai Timur NTT, Ngada NTT, Pandeglang Banten.
Selain pembinaan dai, YBM PLN berkomitmen memberikan kafalah kepada dai pedalaman. Melalui tagline “Dai Sahabat Umat” diharapkan semakin besar sumbangsih YBM PLN untuk kemajuan dakwah Islam.(IMF, foto YBM PLN)