[JAKARTA, MASJIDUNA]–Pembagian nasi kotak usai salat Jumat di sejumlah masjid memperlihatkan tren meningkat. Bukan hanya jumlah nasi yang dibagikan, tapi juga jumlah masjid yang menyelenggarakannya pun bertambah banyak. “Sijum”, demikian sebutan untuk nasi usai Jumatan itu, menjadi cara tersendiri dalam membantu jamaah.
Masjid Nurul Ajam di Komplek Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Jakarta, misalnya, telah mengumumkan bahwa dana yang terkumpul untuk “sijum” pada Jumat (23/8/2019) mencapai Rp7, 5 juta. “Semuanya berasal dari sumbangan jamaah,” ujar pembawa acara sebelum solat Jumat dimulai.
Maka lebih dari 300 kotak nasi pun ludes dalam tempo cepat disantap jamaah yang hadir. Mereka tertib mengambil nasi kotak yang disiapkan di pintu keluar masjid.
Untuk mendapatkan nasi dan lauk pauknya, pihak pengurus masjid bekerjasama dengan warung nasi yang berdekatan dengan KLH. Hal ini agar tidak menggangu rezeki para pemilik warung yang biasanya ramai dikunjungi pelanggan di sana.
Fenomena yang sama terlihat di Masjid Nugraha Kota Bandung, masjid yang berada di pemukiman penduduk sudah tiga bulan berjalan mengadakan acara bagi-bagi nasi bagi jamaah. Nasi disiapkan oleh ibu-ibu pengajian dengan dana donasi dari warga dan jamaah. “Kita dapat dana dari jamaah dan warga sekitar. Nasinya selalu habis,” ujar Diani Utami, anggota pengajian di Masjid Nugraha.
Rupanya hal serupa juga terlihat mulai dari Tangerang di Banten hingga Nagreg (Garut). Dana diambil dari sumbangan jamaah yang rela merogoh kocek untuk mempersiapkan nasi ini.
Pemberian nasi gratis ini bukan semata untuk mengajak warga agar pergi ke masjid, namun sebagai upaya membantu warga yang kurang mampu. Setidaknya, usai salat Jumat, pas makan siang perut mereka bisa terisi. (IMF)