Abdullah bin Rawahah, Penyair Sahabat Rasulullah

Ilustrasi penyair (sumber: Jakarta Islamic Centre)

[JAKARTA, MASJIDUNA]- Kemampuan membuat syair adalah salah satu keahlian orang Arab di masa lalu. Bahkan di zaman sebelum Islam, setiap penyair mendapat tempat di kabilahnya. Apa yang disyairkan seorang penyair akan dianggap kebenaran. Tidak heran banyak penyair yang mendapat bayaran mahal dari para raja kala itu.

Namun, sosok Abdullah bin Rawahah ini berbeda dari para penyair di era itu. Syair-syairnya justeru dijadikan sarana dakwah menyebarkan Islam dan mengeritik kaum musyrikin kala itu.

Abdullah lahir dari kabilah bani harits yang punya nama panggilan Abu Muhammad.

Baca Juga: Budaya dan Agama Mampu Lahirkan Harmoni, Kemenag dan Budayawan Buat 5 Rumusan

Dia memeluk Islam pada tahun ke-12 kerasulan Muhammad. Salah satu kehebatannya adalah bersyair yang bisa menandingi Qais bin al-Khatim, penyair zaman Jahiliyah.

Di zaman Islam, dia tiga penyair hebat bersama Ka’ab bin Malik dan Hassan bin Tsabit. Masing-masing punya keahlian masing-masing.

Bila Ka’ab bin Malik ahli dalam mencela keturunan kaum musyrikin, Hasan bin Tsabit ahli dalam syair permainan anggar dan pertempuran pedang, maka Abdullah bin Rawahah ahli dalam mencerca perbuatan kaum musyrikin.

Kehebatan dan kecepatan Abdullah dalam membuat syair mendapat pujian dari rasulullah sendiri.

Diriwayatkan pada suatu ketika saat melintas dalam masjid, di dapati rasulullah sedang duduk. Abdullah pun dipanggil dan diajak duduk. Lalu rasulullah memintanya membacakan satu syair.

Baca Juga: Penyanyi Kasidah Rofiqoh Darto Wahab Telah Tiada

Tanpa persiapan Abdullah pun bersyair:

Aku telah menilikmu, kebajikan. Aku mengetahuinya. Allah mengetahui bahwa aku tidak terkecoh oleh tilikan itu. Tuanlah nabi dan barang siapa yang tidak mendapat syafaatnya pada hari hisab, hari pertanggungjawaban. Sungguh dia telah dihina oleh takdir. Semoga Allah menetapkan jasa ajaran yang baik yang telah tuan datangkan. Sebagaimana tetapnya Musa dan juga kemenangan sebagaimana telah dimenangkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *