Persis Gelar Muktamar September Mendatang

[BANDUNG, MASJIDUNA] —– Ketua OC Muktamar XVI Persatuan Islam (Persis)  Haris Muslim mengatakan, terdapat perubahan pelaksanaan Muktamar XVI bakal digelar pada September 2022 mendatang.  Dengan kata lain dua bulan ke depan hajatan besar jam’iyah Persis tingkat nasional bakal digelar.

Menrutnya, perubahan tersebut berdasarkan hasil Musyawarah Pimpinan Lengkap (Muspimleng) yang dituangkan dalam SK No. 2086/JJ-C.1/PP/2021 perihal perubahan waktu Muktamar XVI PERSIS. “Dalam keputusan tersebut belum dijelaskan secara spesipik kapan tanggal pastinya,” ujarnya melalui keterangannya, Jumat (15/7/2022).

Haris menerangkan, Pengurus Pusat (PP) Persis bersama PP Persatuan Islam Istri (Persistri)  menggelar rapat internal dan memutuskan bahwa Muktamar XVI Persis dan Persistri bakal digelar pada tanggal 23-26 September 2022 di Bandung. Menurunya pihaknya telah mensurvei beberapa tempat.

“Akhirnya Pantia memutuskan akan melaksanakan Muktamar di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung. Mulai dari pembukaan hingga rangkaian persidangan, akan digelar di sana,” katanya.

Dalam Opening Ceremony Muktamar Persis, rencananya bakal dihadiri  banyak tokoh nasional hingga kepala Negara.  Tapi siapa saja nama-nama tokoh nasional yang bakal hadir, panitia pun belum dapat memastikan.

“Belum bisa dipastikan. Karena memang masih tiga bulan lagi, rapat panitia kemarin-kemarin belum menyentuh ke arah sana,” imbuhnya.

Haris menilai, Hotel Sutan Raja itu mempunyai Convention Hall yang cukup representatif, bisa menampung kurang-lebih 1200 orang. Setidaknya, panitia Muktamar XVI sudah mempersiapkan segala sesuatunya, tinggal melanjutkan beberapa persiapan teknis lainnya. Sedianya, Muktamar digelar 21 April 2021 lalu. Sebab lantaran situasi pandemi Covid-19 yang tak juga mereda bahkan meninggi kala itu, diputuskan gelaran Muktamar Persis XVI diundur.

“Sebenarnya boleh dikatakan kalau persiapan panitia itu sudah sampai 80 persen. Jadi saat itu, kalau pun Muktamar akan dilaksanakan pada April 2021. Panitia sebenarnya sudah siap,” katanya.

Tapi belakangan dalam kondisi pandemi mulai melandai, ada harapan Muktamar dapat digelar secara meriah sebagaimana muktamar-muktamar sebelumnya. Tentunya meriah yang sifatnya tahsiniyyah.

Tapi terpentingnya penyelenggaraan muktamar dapat berjalan kancar tanpa halangan apapun. Dia mengingatkan, penyelenggaraan muktamar tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan. Seperti penggunaan masker di ruang tertutup dan banyak orang.

[AHR/foto: istimewa]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *