Seperti mengapus dosa setahun sebelumnya serta mendapatkan pahala sebagaimana yang diperoleh Nabi Ayub.
[JAKARTA, MASJIDUNA] — Di antara hari-hari yang paling mulia dalam Islam adalah sepuluh hari pertama di bulan Zulhijah. Karena itu, pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah seluruh kaum muslimin sangat dianjurkan untuk memperbanyak melakukan amal ibadah kepada Allah, mulai dari berpuasa, berdoa, membaca takbir, tahmid, tahlil dan lainnya.
Ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Ahmad berikut:
Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama bulan Zulhijah), karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya.
Di sepuluh hari pertama Zulhijah, selain puasa Arafah, seluruh kaum muslimin juga sangat dianjurkan untuk puasa di hari Tarwiyah, yaitu tanggal 8 bulan Zulhijah. Ini karena berpuasa di hari Tarwiyah memiliki beberapa keutamaan, sebagaimana disebutkan dalam kitab-kitab para ulama.
Pertama, puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun sebelumnya. Ini ditegaskan oleh ulama Malikiyah, sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah berikut:
Untuk mendorong puasa di hari Tarwiyah, telah diriwayatkan bahwa pahala puasa di hari Tarwiyah dapat menyamai pahala puasa setahun penuh. Ulama Malikiyah menegaskan bahwa puasa di hari Arafah dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.
Kedua, mendapatkan pahala sebagaimana pahala yang didapatkan oleh Nabi Ayyub. Ini sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah yang disebutkan dalam kitab Nuzhah Al-Majalis wa Muntakhab Al-Nafa-is berikut:
Barangsiapa yang berpuasa pada hari Tarwiyah, maka Allah akan memberikan pahala seperti pahala kesabaran Nabi Ayyub alaihissalam atas musibahnya. Barangsiapa yang berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala Nabi Isa alaihissalam.
[Sumber : tim layanan syariah/BimasIslam/ilustras: utaratimes.pikiran-rakyat.com]