Menjaga Konsistensi Amalan Selepas Ramadan

[JAKARTA, MASJIDUNA] – Bulan ramadan 1443 H telah usai. Kaum muslim di dunia telah merayakan idulfitri pada 1 syawal, kemarin. Pekerjaan rumah saat ini menjaga konsistensi atas amalan dan kebajikan selama ramadan. Karenamenjaga konsistensi kebaikan selama ramadan sejatinya kembali ke fitrah.

Ragam amalan kebaikan digiatkan selama ramadan. Mulai salat sunnah tarawih, qiyamul lail, salat duha, tadarus al-Quran, hingga aspek sosial seperti zakat, infaq dan sedekah. Singkatnya, selama ramadan umat Islam memanfaatkan semaksimal mungkin momentum 1000 bulan itu. 

Pekerjaan rumah seorang muslim selepas ramadan tak lain bagaimana menjaga kebaikan selama ramadan agar istiqomah berlangsung hingga 11 bulan ke depan. Untuk menjaga konsistensi amalan selama ramadan dibutuhkan komitmen yang tinggi untuk merawat konsistensi amalan. 

Konsistensi itu akan tumbuh jika memahami bahwa setiap amal kebaikan menjadi tuntutan bagi setiap muslim, dimanapun dan kapanpun berada. Seorang muslim dituntut untuk berbuat kebaikan tanpa melihat motivasi selain motivasi  keridhoan dari Allah SWT.

Bulan ramadan menjadi bulan madrasah untuk menempa diri baik lahir batin dalam menjaga ritme pengabdian kepada Allah SWT. Ramadan juga mengajarkan untuk peduli kepada yang lemah melalui instrumen zakat, infaq dan sedekah.

Amalan-amalan yang berdimensi personal maupun sosial sejatinya diteruskan selama bulan-bulan berikutnya selepas ramadan. Karena hakikat fitri bagi seorang muslim tak lain bersikap istiqomah baik secara individual maupun sosial. Mari menjaga konsistensi amalan selepas ramadan.

[RAN/Foto: internet]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *