Presiden Jokowi Berharap NU Miliki Database Digital  Jamaah

[BALIKPAPAN, MASJIDUNA] — Memasuki era digital, mau tak mau semua sektor bergeser dari konvesional menjadi digital. Tak terkecuali bagi organisasi yang memiliki banyak anggota pun mesti memiliki database secara digital. Harapan tersebut pun juga diharapkan terhadap organisasi masyarakat (Ormas) keagamaaan, Nahdlatul Ulama (NU).

“Saya membayangkan beberapa waktu ke depan, NU memiliki database jamaah yang lengkap dan canggih dengan bantuan teknologi digital,” ujar Presiden Joko Widodo saat menghadiri Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah Ke-96 NU, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022) , yang disaksikan secara virtual dari Jakarta.

Menurutnya NUU kelak dapat berbasis data digital dengan menggunakan teknologi  blockchain dalam penyimpanan data digital. Termasuk mengarah pada  kecerdasan buatan atau artificial intelligence lainnya. Baginya situasi serba baru mengharuskan cara-cara baru kreatif dan inovatif.

Sebagai Ormas Keagamaan terbesar di  Indonesia, NU memiliki pasar handal bagi produsen dan konsumen bertransaksi secara praktis. Bahkan memasukan berbagai produk unggulan jamaah dari N U dalam rantai pasok global. Jokowi menegaskan mengenal salah satu ahli teknologi informasi yang kini tinggal di Singapura, Ainun Najib yang juga warga NU.

Bagi Jokowi, Ainun bakal mampu membantu NU membuat basis data jamaah secara digital. Presiden pun berkelakar, honor Ainur di Singapura sangatlah besar. Bahkan mungkin mesti dibayar lebih besar bila diminta bekerja di Indonesia. Namun Jokowi yakin, bila yang meminta para Kiai NU, yang bersangkutan akan bersedia dibayar berapa pun.

[AHR/Ant/foto: setkab]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *