Mulai sosialisasi Prokes melalui media sosial, penerapan protokol kesehatan di rumah ibadah, ceramah virtual, program Jaga Kiyai, serta inovasi lainnya terus dilakukan.
[JAKARTA, MASJIDUNA] — Situasi pandemi Covid-19 memaksa semua pihak mengubah cara berkehidupan. Termasuk dalam berdakwah yang semula bertemu fisik, kini menggunakan sarana teknologi berbasis online. Lantas bagaimana langkah maupun strategi yang digunakan Kementerian Agama (Kemenag) dalam berinovasi dakwah dan melawan Covid-19 melalui pendekatan agama?.
Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama, Syamsul Bahri berpandangan pengalaman yang dilakukan Kemenag banyak cara. Antara lain bersinergi dengan semua komponen bangsa dengan mengajak seluruh umat Islam dan masyarakat Indonesia agar berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing.
“Perbanyak membaca zikir, munajat, memohon perlindungan kepada Allah,” ujarnya dalam Forum Berdakwah di Era Pandemik Covid-19 Pengalaman Negara Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) secara virtual, Kamis (26/8).
Syamsul menerangkan, doa bersama dilakukan simultan secara virtual di tingkat nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan, hingga desa. Langkah itu dilakukan agar menghindari timbulnya kerumunan. Apalagi arahan Presiden dan Menteri Agama agar memasifkan doa bersama mulai pemerintah daerah hingga madrasah dan pesantren.
Selain itu, Kemenag pun menerbitkan Surat Edaran terkait pelaksanaan protokol kesehatan (Prokes) yang terus disosialisasikan kepada masyarakat. Dia menginformasikan, Kemenag memiliki 50.000 penyuluh agama di seluruh Indonesia. Puluhan ribu orang itu pun bergerak simultan sebagai speaker pemerintah pusat dan Kemenag dalam menyosialisasikan Prokes dengan berbagai cara inovatif kepada masyarakat.
Baginya, sejumlah langkah dan strategi tersebut dilakukan secara koordinatif dengan menggandeng seluruh komponen bangsa demi menjaga diri agar tidak terpapar Covid-19. Menurutnya sejumlah inovasi strategi berdakwah sepanjang pandemi Covid-19 seperti sosialisasi Prokes melalui media sosial, penerapan protokol kesehatan di rumah ibadah, ceramah virtual, program Jaga Kiyai, serta inovasi lainnya terus dilakukan.
[AHR/Foto: istimewa]