[JAKARTA, MASJIDUNA] — Terpuruknya ekonomi nasional akibat pademik Covid-19 tak dapat dipungkiri. Namun hidup mesti terus berjalan dengan membuat strategi agar roda perekonomian tetap berputar. Antara lain dengan memaksimalkan wakaf. Pasalnya melalui wakaf, dapat menjadi motor penggerak bangkitnya perekonomian umar.
Demikian disampaikan Menteri Agama Fachrul Razi dalam sambutannya pembukaan Rakornas Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan Peluncuran Gerakan Wakaf Indonesia (Gerakin), di Jakarta, Senin (14/9).
“Kita semua yakin dan optimis, insyaAllah suatu saaat nanti, wakaf menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi umat dan instrumen penanggulangan kemiskinan di negara kita,” ujarnya.
Menurutnya keutamaan maupun kelebihan wakaf menjadi sumber keuangan syariah. Khususnya pada keleluasaan dan keluwesan skema pengelolaanya. Sebab siapapun dapat berwakaf. Sementara manfaat dari wakaf amatlah panjang seppanjang berada dalam koridor yang tak bertentangan dengan ketentuan dan aturan agama.
Dia menilai wakaf menjadi aset sosial yang dapat diinvestasikan ke dalam instrumen keuangan komersial sepanjang tidak keluar dari batasan syariah. Karena itulah diperlukan terobosan secara berkesinambungan. Mulai dari aspek regulasi, kebijakan, program, dan layanan guna menghasilkan manfaat wakaf yang optimal.
“Pemerintah melalui regulasi yang dibuat amat berkepentingan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam berwakaf,” katanya.
Jenderal purnawirawan Angkatan Darat (AD) Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu mengingatkan, aset wakaf harus dikelola dengan amanah, transparan, dan profesional. Sebab dengan begitu, nilai manfaatnya bakal kian berkembang dan produktif.
Dia pun mengajak seluruh institusi terkait serta elemen masyarakat untuk bersama-sama memberi perhatian terhadap perlindungan, pengamanan dan perkembangan aset-aset wakaf. “Serta meningkatkan literasi masyarakat dalam berwakaf,” pungkasnya.
[AHR/Ilustrasi: jurnalislam]