Larangan Meminta Jabatan

[JAKARTA, MASJIDUNA]-–Jabatan adalah amanah. Namun, dalam kenyataan banyak orang yang meminta jabatan bahkan sampai mengemis. Tidak sedikit pula orang harus mengeluarkan anggaran yang besar demi merebut jabatan.

Jabatan yang diperoleh dengan memberikan sogokan atau dengan meminta-minta sangat tercela dalam pandangan Islam. Hadits nabi dalam kitab “Lulu wal Marjan” menyebutkan, “Nabi saw mengatakan kepadaku: Hai Abdurrahman ibn Samurah, janganlah engkau meminta diangkat menjadi penguasa di suatu wilayah. Karena jika yang demikian diberikan kepada engkau lantaran permintaan, niscaya engkau dibiarkan tidak diberi pertolongan. Tapi jika diberikannya kepada engkau bukan karena engkau memintanya, niscaya engkau diberi pertolongan.”

Sudah lazim di masa sekarang, banyak orang berlomba meraih posisi penting. Namun yang disayangkan adalah dengan memakai cara-cara yang tidak terpuji, seperti menyogok atau bahkan menyingkirkan orang-orang yang dianggap sebagai pesaing.

Hal ini sering menimbulkan masalah dikemudian hari, seperti terbukti adanya korupsi dan penyuapan. Sebab, orang yang berani mengeluarkan uang demi jabatan, sudah bisa dipastikan berani pula mengambil uang yang bukan hak-nya.

Jabatan pun kemudian seperti transaksi, jual-beli. Inilah yang sangat diwanti-wanti oleh Rasulullah bahwa orang yang meminta-minta jabatan tidak akan mendapatkan pertolongan. Sebab, jabatan adalah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggungjawab.

(IMF/foto: kemenag.sumsel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *