[JAKARTA, MASJIDUNA] – Wabah penyakit dalam sejarahnya tidak hanya kali ini saja terjadi. Wabah penyakit juga pernah terjadi dalam sejarah Islam. Sejumlah literatur mengonfirmasi tentang keberadaan wabah tersebut termasuk di dalamnya amalan apa saja yang bisa dibaca untuk menghadapi wabah.
Seperti dalam kitab “Lathoiful Minan wa al-Akhlaq” karya Ibnu Athoillah di halaman 350 disebutkan untuk mencegah musibah (bala’) dianjurkan untuk membaca istighfar setiap pagi dan sore masing-masing sebanyak 1000 kali secara istiqomah.
Di samping itu, diriwayatkan oleh KH Masduki Abdurrahman Al-Hafidz (Pengasuh Pondok Pesantren Raudhotul Tahfidizi Qur’an, Perak, Jombang, menyebutkan Hadrotus Syaikh KH Hasyim Asy’ari pernah mengijazahkan doa agar dibaca saat wabah penyakit terjadi kepada KH Romli Rejoso, KH Wahab Chasbullah dan KH Bisri Syansuri. Ijazah tersebut diberikan saat waktu dulu ada wabah atau pagebluk dimana seseorang sakit pagi hari dan sorenya meninggal.
Berikut bacaannya:
لِي خَمْسَةٌ أُطْفِئ بِهاَ # حَرَّ الوَباَءِ الحاَطمَة
المُصْطَفَى وَالمُرتَضَى # وَابْناَهُماَ وَفَاطِمَة
“Aku berharap diselamatkan dari panas derita wabah yang bikin sengsara dengan wasilah derajat luhur lima pribadi mulia yang aku punya: Baginda Nabi Muhammad al-Mushthafa saw, Sayyidina Ali al-Murtadla dan kedua putra (Hasan dan Husain), serta Sayyidatina Fathimah Azzahra, binti Rasulillah saw”
Upaya lahir dan batin untuk mencegah wabah Corona ini dapat dilakukan dengan senantiasa melakukan jaga jarak (pshysical distancing), selalu menjaga kesehatan serta diiringi dengan berdoa kepada Allah. Semoga berbagai ikhtiar ini akan menjadikan kita tetap sabar dan berusaha dalam menghadapi wabah penyakit ini.
[RAN/Foto: peliknyadong.blogspot.com]