[JAKARTA, MASJIDUNA]—Sudah manjadi kelaziman,
manusia berdoa ketika terhimpit persoalan, hati yang berduka dan perasaan yang hancur. Dalam kondisi yang serba kesusahan itulah, manusia baru menyadari tentang kehadiran Allah dan kemudian bersimpuh berdoa kepada-Nya.
Islam memang menganjurkan umatnya untuk rajin berdoa dalam setiap waktu dan keadaan. Tapi bukan saja hanya ketika dalam kesempitan, bahkan Rasulullah menganjurkan umatnya untuk rajin berdoa justeru ketika lapang dan senang.
Diriwayatkan oleh Tirmizi dan Hakim, Rasulullah bersabda, ” Barangsiapa yang menginginkan doanya dipenuhi Allah ketika dalam kesulitan, maka hendaklah ia memperbanyak doa di waktu lapangnya.”
Pad hadits lain, Rasulullah pun mengatakan, “Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah Azza wa jalla daripada doa dalam keadaan lapang.”
Mengapa berdoa di waktu lapang termasuk yang dianjurkan? Tentu saja karena ketika lapang, hati senang, dan banyak uang banyak manusia lalai dalam berdoa. Dalam keadaan hidup serba berkecukupan dan seolah kebahagiaan tak akan berakhir itu, manusia sering kali condong meninggalkan perintah Allah. Dari sinilah hadits ini menjadi sangat relevan, justeru ketika semuanya sedang dalam keadaan serba enak, hati manusia dianjurkan untuk banyak-banyak berdoa dan berzikir. Maka, sangatlah pantas bila ketika lapang ingat Allah, maka Allah pun akan membalasnya ketika orang tersebut dalam keadaan sempit.
(IMF/foto: nu.or.id)