[JAKARTA, MASJIDUNA] – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tepat pada 5 Februari 2020 ini genap berusia 73 tahun. Organ ekstra kampus yang lahir setelah kemerdekaan RI ini telah banyak melahirkan tokoh-tokoh penting di republik ini.
HMI kini telah berusia 73 tahun. Usianya hampir menyamai usia republik ini. Maklum saja, organisasi ekstra kampus ini lahir dua tahun setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan.
Embrio berdirinya HMI dimulai dari berdirinya Persyarikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY) pada tahun 1946 yang beranggotakan tiga perguruan tinggi di Kota Pelajar itu yakni Sekolah Tinggi Teknik (STT), Sekolah Tinggi Islam (STI) dan Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada.
Adalah Lafran Pane, mahasiswa tingkata khir di Fakultas Hukum Sekolah Tinggi Islam (sekarang dikenal sebagai Universitas Islam Indonesia (UII) berbicara bersama koleganya untuk membentuk sebuah organisasi yang berbasiskan Islam. Obrolan itu ditindaklanjuti dengan menggelar pertemuan pada November 1946 dengan mengundnag mahasiswa Islam yang berada di Yogyakarta dengan melibatkan PYM Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PYM) dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII).
Singkat cerita, pada 5 Februari 1947 atau bertepatan pada 14 Robiulawal 1366 H, Lafran Pane, berdiri di hadapan rekan-rekannya di salah satu ruang perkuliahan di Sekolah Tinggi Islam (STI)dan berucap “Hari ini adalah rapat pembentukan organisasi mahasiswa Islam, karena semua persiapan yang diperlukan sudah beres” ucap Lafran.
Lafran Pane pada tahun 2017 diganjar pemerintah Indonesia sebagai pahlawan nasional. Ini tidak terlepas kiprah Lafran dan HMI saat era paska kemerdekaan yang turut serta mengembangkan gerakan pemuda di Indonesia melalui HMI.
Selamat dies natalis ke-73 HMI, yakin usaha sampai.
[RAN/Wikipedia/Foto: Istimewa]