[BANDUNG, MASJIDUNA] — Sekretaris Jenderal (Sekjen) World Zakat Forum Prof Bambang Sudibyo menegaskan konferensi internasional itu bakal memperhatikan peran teknologi dalam pengelolaan zakat dari umat. Apalagi gerakan zakat secara global di dunia musli amatlah luas hingga Asia Tenggara. Termasuk enam benua.
“Gerakan zakat global harus memperhatikan peran teknologi digital dalam pengelolaan zakat,” ujarnya melalui siaran pers kepada wartawan, Rabu (6/11).
Menurutnya konferensi Internasional World Zakat Forum berlangsung di Bandung sejak tanggal 5-7 November di Bandung, Jawa Barat. Bertemakan, ‘Optimizing Global Zakat Role through Digital Technology’, forum tersebut menjadi momentum dalam mendorong optimalisasi teknologi untuk zakat
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) itu menilai, penggunaan dana zakat harus memiliki makna strategis untuk menegakkan ukhuwah atau persaudaraan. Bahkan kolaborasi dan solidaritas di antara negara-negara Muslim dan umat. Dia berharap teknologi dapat lebih meningkatkan peran stretegis.
Bagi Prof Bambang Sudibyo, komitmen zakat global harus memberi perhatian khusus tentang bagaimana dikelola secara profesional, efektif, efisien dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang bergerak cepat. Baznas, kata dia, telah menerapkan platform media digital sebagai sarana yang memudahkan masyarakat untuk berzakat sejak 2016.
Antara lain, Baznas Platform, Commercial Platform, Social Media Platform, Innovative Platform dan Artificial Intelligence Platform. Hasilnya, zakat digital di BAZNAS mengalami pertumbuhan tertinggi dibanding dengan pengumpulan zakat dengan cara konvensional. Dia bilang, pada Oktober 2019 dana zakat yang telah terkumpul sebesar Rp35 miliar dari target yang ditetapkan sebanyak Rp38 miliar.
Prof Bambang bilang, Baznas menjadi lembaga pengelola zakat yang diakui di berbagai negara muslim. Bahkan Baznas mendorong agar konferensi tersebut menghasilkan resolusi yang baik dalam mengoptimalkan peran zakat global melalui teknologi digital.
[KHA/Foto:Bisnis.com]