Takut dan Harap Menurut Imam Al-Ghazali

[JAKARTA, MASJIDUNA]—Takut (khauf) dan harap (raja’) dalam pandangan sufistik Islam sering disebut sebagai pintu menuju keselamatan dunia dan akhirat.

Ulama besar Imam Al-Ghazali, adalah salah satu yang membeberkan pentingnya takut dan harap dalam memohon pertolongan Allah.

Dalam kitab Ihya Ulumuddin, tercantum bab khusus tentang hal tersebut. “Takut dan harap merupakan dua macam penawar yang dapat mengobati penyakit hati,” katanya. Keunggulan keduanya sangat tergantung kepada penyakit dalam hati. Jika yang dideritanya penyakit rasa aman dari siksaan Allah dan tertipu oleh diri sendiri, tentunya takutlah yang lebih utama. Tapi, jika yang dideritanya penyakit putus asa dan hilang harapan untuk memperoleh rahmat Allah, tentu harap-lah yang lebih utama.

Namun, kata Ghazali, setiap mukmin haruslah mengumpulkan rasa takut dan harap. Menonjolkan rasa takut adalah lebih patut baginya, selama tidak berlebih-lebihan. Namun menjelang detik-detik kematian, yang lebih patut adalah menonjolkan harapan dan baik sangka. “Alasannya, rasa takut berperan sebagai cambuk yang mendorong melakukan ketaatan, sedangkan saat melakukan ketaatan sudah berlalu sewaktu ia akan mati. Orang yang hampir mati tidak sanggup lagi melakukan ketaatan dan memunculkan sebab-sebab takut,” lanjut Al-Ghazali.

Jika menjelang kematian ia menonjolkan rasa takutnya, gantungan hatinya akan putus dan kematian pun datang lebih cepat. Namun, jika menjelang kematian ia menonjolkan harapan, maka akan menguatkan gantungan hatinya dan menjadikannya mencinta Allah. (IMF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *