Fahrul Razi Bukan Menag Pertama Berlatar Belakang Tentara

[JAKARTA, MASJIDUNA]—Sebagian masyarakat merasa kaget atas ditunjuknya Jenderal (purn) Fahrul Rozi sebagai menteri agama. Apa hubungan militer dengan agama?

Tapi jangan heran, lelaki kelahiran Banda Aceh, 26 Juli 1947 itu bukan yang pertama menduduki orang nomor satu di Kementerian Agama.

Di era Orde Baru ada Alamsjah Ratu Perwiranegara, yang menjabat sebagai menteri agama pada Kabinet Pembangunan III (1978-1983). Alamsjah adalah perwira tinggi berpangkat Letnan Jenderal dengan posisi terakhir sebagai Deputi Khusus Menteri / Panglima Angkatan Darat dan Koordinator Staf Pribadi Ketua Presidium Kabinet (1966-1968).

Bedanya, di zaman itu tak ada kekagetan disebagian masyarakat sebab pemilihan menteri benar-benar hak prerogatif presiden tanpa campur tangan partai politik.

Namun, ada ada kemiripan suasana dengan yang terjadi saat ini. Saat ini, Presiden Jokowi menekankan agar Fahrul Rozi menangangi radikalisme. Di era Presiden Soeharto, Alamsjah diminta mengubah citra pemerintah yang buruk di mata umat Islam. Maklum, kala itu hubungan antara umat Islam dan Orde Baru sedang berada dalam posisi saling curiga.

Karena itu, sebagai menteri agama, Alamsjah mendapatkan tugas khusus dari Presiden Soeharto yaitu, membimbing dan mengarahkan agar seluruh umat beragama masuk dalam kerangka Pancasila dan UUD 1945, mengarahkan supaya seluruh umat beragama di Indonesia menjadi faktor yang membantu usaha pemantapan stabilitas dan ketahanan nasional, dan menghilangkan segala keraguan dan kecurigaan antara umat beragama dan pemerintah, sehingga umat beragama dan pemerintah dapat bersama-sama membangun bangsa dan negara berdasarkan Pancasila.

Upaya ini dijalankan dengan serius oleh Alamsjah. Salah satu ungkapan yang terkenal yaitu, “Pancasila merupakan pengorbanan dan hadiah umat Islam.”

Alamsjah dianggap berhasil mengubah citra negatif umat Islam, yang semula dianggap anti Pancasila menjadi pendukung Pancasila. (IMF, foto niaga .asia)

One thought on “Fahrul Razi Bukan Menag Pertama Berlatar Belakang Tentara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *