Mengunjungi Masjid Sultan, Terbesar dan Tertua Singapura

[SINGAPURA, MASJIDUNA]—Melancong ke Singapura, tak lengkap rasanya bila tak berkunjung ke MasjiD Sultan. Sebab, masjid terbesar di Singapura ini, bukan saja menampilkan arsitektur yang megah dengan kubah kuning keemasan, tapi juga wisata religi yang sangat berkesan.

“Kesan bersih sangat terasa di dalam maupun halaman masjid,” kata jurnalis RRI Esti Murdiastuti yang bertandang ke Singapura akhir September lalu.

suasana masjid Sultan di malam hari

Menurut Esti, berkeliling di sekitar Masjid Sultan terasa seperti masjid-masjid di tanah air yang ramai oleh jamaah atau orang yang berjualan di sekitar masjid. Di Masjid Sultan, banyak pedagang keturunan Arab dan Melayu membuka lapak dagangannya. “Tapi suasana di sekitar masjid terbilang sangat rapi. Para pedagang ini didominasi keturunan Arab dan Melayu, ” ujarnya

Masjid Sultan, selain masjid terbesar juga tertua di sana. Terletak di Kampong Glam atau terletak di Arab Street atau dekat dengan stasiun MRT Bugis yang berjarak 350 meter.

Masjid ini terjepit di antara bangunan pencakar langit dan hiruk pikuk Singapura. Dengan kubahnya yang berwarna emas, masjid ini sangat mudah ditemui. Dan lagi area sekitar masjid merupakan area kunjungan wisatawan yang ingin menikmati makanan khas Timur Tengah.

Masjid Sultan yang tertata rapi

Sebagai kawasan wisata, masjid ini terbuka bagi siapa saja, termasuk yang nonmuslim. Namun, bila masuk ke lingkungan masjid, pengunjung diminta untuk menjaga kebersihan dan ketertiban. “Para turis biasanya hanya akan masuk hanya sampai beranda agar tidak mengganggu kekhusyuan jemaah yang sedang melaksanakan salat. Pengelola mengharuskan wisatawan yang berkunjung mengenakan pakaian yang sopan,” kata Esti yang sengaja berlibur ke Singapura bersama sang suami. (IMF, foto Esti Murdiastuti).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *