[PEKALONGAN, MASJIDUNA] —- Di ujung acara Muhammadiyah Microfinance Summit 2019 di Pekalongan, terdapat tujuh poin rekomendasi. Melalui Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) tujh poin diterbitkan sebagai gerakan ekonomi Muhammadiyah di masyarakat bawah.
Ketua Induk Baitut Tamwil Muhammadiyah Achmad Suud mengatakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah diharapkan segera menerbitkan kebijakan kongkrot dalam membangun sinergi ekonomi. Yakni mendorong kepada Amal Usaha Muhammadiyah aau UAM.
“Serta menempatkan dananya sebesar 25 persen di seluruh jaringan BTM nasional,” ujarnya melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Sabtu (21/9).
Dia menuturkan ketujuh rekomendasi tersebut. Pertama, dukungan kepada kebijakan pemerintah terhadap pengembangan keuangan inklusif dalam mendorong pengurangan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kedua, permohonan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk mengeluarkan kebijakan konkrit dalam pembangunan sinergitas ekonomi. Yakni, mendorong kepada Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) untuk menempatkan dananya sebesar 25 persen di seluruh jaringan BTM nasional.
Ketiga, sebagai keputusan Muktamar ke-48, Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah diharapkan memperjuangkan penguatan Gerakan Microfinance Muhammadiyah (GMM) dalam membentuk satu BTM pada setiap Pimpinan Daerah Muhammadiyah.
Keempat, seluruh pimpinan Muhammadiyah di semua tingkatan diharapkan memiliki perhatian dalam pengembangan BTM dan mendorong kerjasama serta sinergi AUM dengan BTM. Dengan begitu tercipta pengelolaan keuangan AUM yang selektif, efesien, dan halal.
“Sehingga kontribusi AUM terhadap persyarikatan lebih terencana, terukur dan optimal,” katanya.
Kelima, sebagai peningkatan peran dan fungsi BTM sebagai pusat keuangan Muhammadiyah. Serta strategi sustainable keuangan mikro, Induk BTM bersama kekuatan komponennya akan terus membangun tatakelola manajemen bisnis baru sebagai bagian dari itjihad ekonomi dan sekaligus menjawab industri digital 4.0.
Keenam, dalam menguatkan literasi keuangan syariah serta mendorong luasnya Gerakan Microfinance Muhammadiyah secara nasional, Induk BTM akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi demi terwujudnya satu PDM satu BTM.
Ketujuh, dalam mendorong konsolidasi keuangan Muhammadiyah secara masif untuk mewujudkan terwujudnya sebuah Bank Umum Syariah milik Muhammadiyah, pengelolaan keuangan di Persyarikatan diharapkan berjalan sinergis.
“Sehingga memberikan manfaat optimal bagi gerakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, acara gelaran puncak Muhammadiyah Microfinance Summit 2019 yang diadakan di Pekalongan Jawa Tengah sejak Kamis (19/9) berakhir pada Sabtu (21/9).
[AHR] Foto: Muhammadiyah