Universitas Sriwijaya Bentuk Wadah Wakaf Mahasiswa

[PALEMBANG, MASJIDUNA]  — Inovasi dalam bermuamalah  di bidang wakaf terus dikembangkan. Seperti halnya Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan. Menggandeng Badan Wakaf Indonesia (BWI), Unsri membentuk wadaf wakaf bagi mahasiswa. Terobosan tersebut menjadi langkah pertama di luar pulau Jawa.

Rektor Unsri Prof Anis Saggaff, mengapresiasi BWI yang mengajak milenial untuk berwakaf. Selain itu  menjadikan Unsri sebagai  penggerak wakaf pertama di luar Pulau Jawa. Dia pun medukung penuh sosialisasi wakaf sebagai gaya hidup generasi muda. Potensi wakaf terbilang besar dari sekitar 36 ribu  mahasiswa aktif.

Baginya, BWI sebagai pihak yang melakukan pendampingan dalam rangka sosialisasi kepada mahasiswa dan warga kampus. Seperti dosen, karyawan dalam membuat sistem pengelolaan penggalangan wakaf.

Menurutnya, melaluis sistem yang dibangun diharapkan pengelolaan wakaf di  lingkungan Unsri dapat membangun kegiatan usaha produktif. “Seperti pasar swalayan halal untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dan warga kampus lainnya bahkan masyarakat sekitar,” ujarnya Jumat (13/9) sebagaimana dilansir dari Antara.

Dia berharap wadah wakaf dapat segera beroperasi. Sehingga, potensi yang besar dapat dimanfaatkan dalam menunjang kegiatan pendidikan mahasiswa. Termasuk meningkatkan kesejahteraan warga kampus dan masyarakat sekitar.

“Jika potensi 38.300 warga Unsri menyisihkan uang Rp1.000 untuk wakaf bisa diperoleh dana Rp380 juta untuk satu kali putaran penghimpunan wakaf. Jika dalam satu bulan bisa dilakukan empat kali putaran penghimpunan wakaf, bisa diperoleh dana yang cukup besar untuk dijadikan modal usaha produktif,” ujarnya.

Ketua Badan Pelaksana BWI  Prof  Mohammad Nuh, mengajak generasi milenial turut memajukan wakaf dan menjadikannya sebagai gaya hidup. Menurutnya, wakaf menjadi  instrumen strategis dalam  meningkatkan kesejahteraan, kualitas dakwah, dan menjaga kemartabatan.

Seperti kebun kurma yang diwakafkan Sayyidina Umar. Hasilnya digunakan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat miskin yang membutuhkan. Contoh lainnya, wakaf sumur oleh Sayyidina Utsman yang memberikan manfaat sumber air minum bagi penduduk Madinah.

“Kita tahunya kan sedekah dan infak. Karena itu kita ingin para milenial mahasiswa di Palembang lebih mengenal wakaf, menjadi pelaku wakaf dan ikut mengkampanyekan wakaf,” pungkasnya. 

[KHA/Ant] Foto: Madaninews.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *