Menyusur Style Penulisan Khat di Museum Kaligrafi Madinah

[MADINAH, MASJIDUNA] —  Bagi anda yang sedang menjejakan kaki di tanah Madinah, jangan terlewatkan mengunjungi sebuah musem bersejarah. Darul Qalam Lil Khat Al Arabi, namanya.  Tempat yang layak anda kunjungi selama berada di Madinah.

Di museum tersebut, anda dapat menyusuri perkembangan style alias bermacan gaya penulisan kaligrafi. Termasuk tokoh di belakang layar gaya penulisan kaligrafi. Museum yang dikelola Kementerian Pendidikan Arab Saudi itu terdapat beragam khat dan kalamnya.

Staf Ahli Menteri Agama, Bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi, Prof Oman Faturrahman menyambangi itu museum, beberapa pekan lalu. Dia mengisahkan dalam sejarah perkembangan Islam, Alquran kali pertama di era Nabi Muhammad SAW dan di masa para sahabat ditulis dengan khat Hijazi.

Menurutnya, saat itu khat Hijazi hanya diperuntukkan bagi orang-orang Arab saja. Singkat cerita, Alquran berkembang ke wilayah-wilayah yang azami, dan bukan Arab. Sehingga, kata Oman,  dalam perkembangannya khat Hijazi dilengkapi dengan syakal, titik dan seterusnya.

“Tapi yang penting kita ketahui adalah khat-khat itu dari Hijazi kemudian berkembang ke Naskhi ke Tsulusi ke Diwani ke Riq’i dan seterusnya itu merupakan pengetahuan yang penting sekali untuk kita ketahui,” kata Oman sebagaimana dikutip MASJIDUNA dari laman Kemenag.

Guru Besar Filologi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu berpendapat, dalam sejarah kodifikasi Alquran  berdasarkan hasil penelitian, mushaf tertua ditulis di atas perkamen kulit kambing. Itu mushaf sejak zaman Nabi Muhammad SAW,  sekitar tahun 658-645M. Namun sejumlah mushaf tersebut tersimpan di beberapa negara Eropa.

Meski begitu, kata Oman, masyarakat muslim dapat mengetahui khay yang digunakan dalam mushaf tertua diera sahabat  berasal dari kulitkambaning sejak era habi. Yakni ditulis menggunakan khat Hijazi. Terdiri dari penggalan Surat Al Kahfi, Maryam, sampai ke Surat Toha.

“Sebagai umat muslim, kita perlu merawat khazanah termasuk mushaf-mushaf Alquran ini untuk pengetahuan kita bersama tentang sejarah kodifikasi Alquran,” pungkasnya.

Perlu diketahui, selain  perkembangan khat di Arab Saudi, museum Darul Qalam Lil Khat Al Arabi juga menampilkan aneka perkakas yang dihiasi ornament kaligrafi. Kemudian juga berbagai peralatan publikasi kuno, juga terdapat kelas pelatihan penulisan kaligrafi. [AHR]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *