FKIP Unismuh Bakal Gelar Konferensi ELTIC 2019

[MAKASSAR, MASJIDUNA]  —  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Makassar bakal menggelar English Language Teaching Internasional Conference (ELTIC) pada 6-8 September 2019 di Hotel Condotel, Kota Makassar. Perhelatan internasional itu bakal diikuti 39 perguruan tinggi dari dalam maupun luar negeri.

Demikian disampaikan Dekan FKIP Unismuh Makassar,  Erwin Akib, Rabu (4/9/2019), di ruang kerjanya, Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Rabu (4/9. “Konferensi ini akan menghadirkan narasumber dari berbagai negara,” ujarnya sebagaimana dilansir dari laman Muhammadiyah.

Antara lain, Prof Meera Srinivas dari The English and Foreign Language University India, Dr Shiri Shafiel Ebrahimi dari Universitas Teknologi Malaysia, Prof Rob Waring dari Notre Dame Seshin University, Japan. Kemudian, Prof John Evar Strid dari Northern Illionis University, USA, Dr. Anne Keary dari Monash University, Australia dan Prof Endang Fauziati dari Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dia mengatakan acara tersebut dirangkaikan dengan Business Meeting Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris seluruh Indonesia (APSPBI). Nah khusus acara APSPBI diikuti 85 presenter dan 40 partisipan dari kalangan dosen dan guru.

“Presenter dari mahasiswa 334 orang. Sedangkan peserta Business Meeting APSPBI sebanyak 33 orang,”  ujar Erwin, yang juga  alumni S3 Universitas Teknologi Malaysia (UTM).

Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Unismuh Ummi Khaerati Syam menambahkan, tema yang diusung yaitu pembelajaran Bahasa Inggris pada era revolusi industri 4.0.  Menurutnya, metode pengajaran bahasa Inggris selama ini membutuhkan masukan dari beberapa ahli dan beberapa pakar.

Untuk itu, kata Ummi, kegiatan ini diramu dalam bentuk Konferensi yang melibatkan guru, dosen dan mahasiswa. Kandidat Doktor Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Makassar ini lebih lanjut berpandangan kegiatan tersebut  sengaja menghadirkan perwakilan dari beberapa universitas dunia,

“Yang kita anggap memiliki inovasi baik di dalam dunia pendidikan dan inovasi sehingga peserta bisa mengaplikasikan,” ujarnya.

Ummi berharap konferensi  tersebut menjadi  langkah pengambilan keputusan dan akan memberi rekomendasi hasil pembejalaran dari berbagai belahan dunia. “Selain perkembangan zaman, juga untuk merekomendasikan model pendidikan di dunia,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *