ACT Galang Dukungan Atasi Kekeringan, Salurkan 2,1 Juta Liter Air Per Hari

[JAKARTA, MASJIDUNA] – Data Badan Meterologi, Klimotaloogi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan musim kemarau tahun 2019 akan terjadi kekeringan panjang perubahan iklim. Mayoritas wilayah Indonesia yakni sebesar 64,94% mengalami curah hujan kategori rendah. Aksi Cepat Tanggap (ACT) melakukan langkah konkret untuk atasi kekeringan di Indonesia.

Director Social Distribution Program (SDP) ACT Wahyu Nowan menyebutkan saat ini hampir 3,5 juta warga menjadi korban dampak kekeringan. yang berada di 55 kota/kabupaten, 28% provinsi telah terdampak. Dengan kata lain lebih dari 2/3 dari total semua provinsi di Indonesia.

“ACT akan mendistribusikan 2,1 juta liter air bersih per hari, di 28 cabang kantor ACT dengan target kita bisa memberikan 500.000 penerima manfaat per hari,” ujar Wahyu dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (20/8/2019).

Dalam kesempatan yang sama Presiden ACT lbnu Khajar menyebutkan bahwa saat ini aksi yang dilakukan ACT terdiri dari tiga program utama yaitu penyediaan air bersih, Iayanan medis, dan bantuan pangan. Selama empat bulan terakhir, kata Ibnu, pihaknya telah memproses 1.400 sumur wakaf di seluruh Indonesia. “Tahap awal penanganan kekeringan ACT akan suplai kebutuhan air bersih sebanyak 2,1 juta liter per hari melalui mobile water tank dengan total 60 juta liter/ bulan,” sebut Ibnu.

Semua program tersebut, imbuh Ibnu, dilakukan dengan pola partisipasi yang aktif pula dari para pendonor dan penerima manfaat untuk menghadapi siklus kemarau yang sudah terjadi puluhan tahun ini. “Di sisi Iain, kolaborasi dengan BMKG adalah untuk pemanfaatan data dan diseminasi kepada masyarakat,” tambah Ibnu.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sub Bidang Analisa dan Informasi Iklim BMKG Adi Ripaldi menyebutkan hingga Awal Agustus 2019, beberapa wilayah mengalami kekeringan meteorologi level ekstrim yakni lebih dari 60 hari tidak turun hujan, dan lebih dari 90 tidak ada hujan.

“Selain itu, ancaman gagal panen bagi wilayah-wilayah pertanian tadah hujan semakin tinggi. Kolaborasi BMKG dengan ACT sebagai lembaga kemanusiaan, akan terus berlangsung yaitu dengan memberikan update ke tim ACT terkait hasil monitor dan peringatan dini terkait wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan,” Ujar Adi.

Dalam kegiatan ini, ACT menggalang dukungan masyarakat untuk mengatasi secara bersama-sama kekeringan yang menimpa wilayah Indonesia. Partisipasi tersebut dapat dilakukan dengan mengklik pranala di http://bit.ly/DermawanAtasiKekeringan. [FAR]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *