Masjid Sultan, Titik Fokus Muslim Singapura

[SINGAPURA, MASJIDUNA] — Bagi anda yang plesiran ke negara Singapura, ada baiknya menyambangi sebuah masjid mengesankan. Adalah Masjid Sultan. Terletak di jantung Kampong Glam, menjadi tempat ibadah yang nyaman bagi kalangan muslim di negara Singa, Singapura.

Bagi kalangan komunitas muslim di Singapura, Masjid Sultan menjadi titik fokus yang bersejarah. Kubah emas dan aula doa itu masjid sedemikian besar. Berbeda dengan kebanyakan masjid di Singapura, Masjid Sultan memang menjadi tempat ibadah di distrik Kampong Glam yang wajib anda datangi.

Sebagaimana dilansir laman visitsingapore, tampilan bangunan masjid yang megah menjadi salah satu kelebihannya. Itu sebabnya, Masjid Sultan di Singapura menjadi bangunan keagamaan yang paling mengesankan di negara yang berdekatan dengan pulau Batam.

Bagi menjejakan kaki di Masjid Sultan, cobalah anda memeriksa kubah berbentuk bawang. Setiap dasar bagian kubah didekorasi dengan ujung-ujung botol kaca yang notabene hasil sumbangan dari kalangan muslim berpenghasilan rendah, sepanjang pembangunan masjid. Walhasil, semua muslim dari kalangan berpenghasilan besar dan rendah dapat berkontribusi.

Masjid Sultan kali pertama dibangun sekamir 1824 Masehi oleh Sultan Hussein Shah, merupakan sultan pertama di Sngapura. Kala itu, Sir Stampford Raffes merupakan pendiri Singapura. Dia menyodorkan S$ 3 ribu peruntukan pembangunan gedung berlantai satu dengan atap dua tingkat.

Dalam kurun waktu satu abad kemudian, Masjid Sultan menjadi masjid tua yang amat membutuhkan perbaikan. Masjid yang kini memiliki tampilan megah, dirancang oleh Denis Santry dari Swan dan Maclaren, yang notabene firma arsitektur tertua di Singapura. Dalam perjalanannya, Masjid Sultan diangun kembali pada 1932 silam.

Tak banyak yang diketahui orang banyak, terkait rekonstruksi masjid. Nort Bridge Road sedianya dipaksa agar berbelok di sekitar masjid. Alasannya, karena diperluas ke luar Arab Street.

Sekira 1975, Masjid Sultan pun ditetapkan sebagai monumen nasional selain dijadikan tempat beribadah dan menjadi titik fokus bagi komunitas muslim. Bila Ramadhan, Masjid Sultan jauh lebih banyak dikunjungi masyarakat. Apalagi di sekitaran terdapat banyak tempat kuliner makanan.

Selamat berwisata religi…!!! [hdt]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *