(16) Ramadan di Sydney: Buka Bersama Diaspora Indonesia

LAPORAN: Dr. Izza Rohman, M.A. (Dosen Universitas Prof. Dr. Hamka/UHAMKA, Pemerhati Sosial Keagamaan)

[WOODBINE, SYDNEY, MASJIDUNA] — Ramadan menyediakan momentum silaturahim bagi warga komunitas diaspora Indonesia di New South Wales (NSW). Buka puasa bersama menjadi acara yang juga sering diadakan berbagai organisasi masyarakat Indonesia di sini.

Di Masjid Tempe, Iqro’ Centre dan Ashabul Kahfi Islamic Centre, iftar bersama diadakan setiap pekan sekali. Umumnya setiap Jumat di Ashabul Kahfi, dan setiap Sabtu di Tempe dan Iqro’. Organisasi masyarakat Indonesia lainnya mengadakan buka puasa bersama satu atau dua kali selama Ramadan. Sehingga, setiap pekan ada beberapa komunitas diaspora Indonesia yang menggelar kegiatan iftar.

Pada Sabtu, 23 Maret 2024 misalnya, selain di Masjid Al-Hijrah Tempe dan Masjid Iqro’ Wiley Park, Muhammadiyah NSW, Nahdlatul Ulama NSW, Keluarga Pelajar Islam Indonesia (KPII), dan Minang Saiyo Sydney (MSS) sama-sama menggelar acara buka puasa bersama di tempat berbeda. Muhammadiyah mengadakan di rumah warganya di Leppington, NU di Padstow Senior Citizen Centre, KPII di kampus UNSW di Kensington, dan MSS di Earlwood Senior Citizen Centre.

Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) New South Wales bulan ini sudah mengadakan dua kali iftar bersama. Pertama Sabtu lalu di Leppington dan kedua Jumat kemarin (29/3/24) di Woodbine, juga di rumah salah seorang warga Muhammadiyah. Iftar di Woodbine juga mengundang Jamaah Pengajian Illawara (JPI) yang hadir dari Wollongong.

Dalam kegiatan iftar Muhammadiyah NSW juga diadakan fundraising, penggalangan dana untuk rencana pembangunan amal usaha Muhammadiyah di Sydney. Muhammadiyah di sini memang belum memiliki markas atau kantor sendiri, tapi sudah memulai beberapa persiapan pendirian amal usaha sejak pertengahan 2022.

Di Australia sendiri Muhammadiyah sudah mendirikan sekolah Muhammadiyah Australia College di Melbourne, di negara bagian Victoria. Ini sekolah formal orang Indonesia pertama di Australia. Sebagian besar muridnya adalah diaspora muslim dari berbagai negara lain. Sekolah ini dikelola oleh Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Australia.

Muhammadiyah NSW berencana mendirikan sekolah satu lagi di Australia. Ramadan ini penggalangan dana dilakukan utamanya dengan menjual buku Cerah Mentari di Ufuk Sydney: Sketsa Sejarah Muhammadiyah New South Wales, karya 16 penulis yang baru diterbitkan oleh UAD Press bulan ini, juga menjual buku Guyon Maton: Lucu Bermutu ala Muhammadiyin karya Abdul Mu’ti.

Selain menggalang dana, kegiatan iftar Muhammadiyah di Leppington juga disemarakkan dengan peluncuran produk kue lebaran Aisyiyah NSW Kitchen, pembagian kaos sebagai suvenir kegiatan, dan shalat berjamaah (maghrib, isya, tarawih, sampai witir).

Di Sydney, warga Muhammadiyah — yang dua pertiganya adalah penduduk tetap dan warga Australia — juga melaksanakan qiyam Ramadan umumnya dengan formasi rakaat 4+4+3. Dua kali empat rakaat tarawih (tanpa tahiyat awal), dilanjut tiga rakaat witir (juga tanpa tahiyat awal). [RAN/Foto: DokPri]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *