Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Pol Boy Rafli Amar, KH Said Aqil Siroj. Foto: BNPT
[JAKARTA, MASJIDUNA] — Pemerintah memandang perlunya kekuatan seluruh masyarakat Indonesia dalam meluruskan narasi bermuatan kebencian yang beredar di media sosial belakangan ini. Demikian disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Pol Boy Rafli Amar saat menghadiri Tadarus Kebangsaan dan Penyusunan Road Map Kepemimpinan Muslim Indonesia di Jakarta pada Sabtu (25/3/2023) malam.
“Seluruh keluarga besar ini harus menyelamatkan narasi-narasi yang hari ini penuh dengan kebencian khususnya pada sosial media,” ujarnya.
Jenderal polisi bintang tiga itu menilai media sosial sudah menjadi bagian dari ruang publik yang banyak diakses oleh anak-anak muda Indonesia. Walhasil, menjadi kewajiban bersama menyelamatkan mereka dari pengaruh yang semakin menjauhkan dari nilai kebangsaan, keindonesiaan dan keislaman yang Rahmatan lil Alamin.
Dalam rangkamemperat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, BNPT mendorong organisasi masyarakat Islam dapat aktif dalam kegiatan kebangsaan. Antara lain menghadirkan dan mengedepankan narasi persatuan di tengah perbedaan dan mengokohkan NKRI di tengah pluralitas kehidupan, bersama membaca ulang sejarah pahlawan dan syuhada dalam mewujudkan cita cita bangsa.
“Narasi narasi kebangsaan inilah yang diperlukan hari ini oleh kita semua. Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) menjadi mitra BNPT selama ini tentunya seluruh ormas Islam dengan BNPT kami selama ini terbantukan dengan sosialisasi kebangsaan kepada masyarakat kita,” ujarnya.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Prof Mohammad Mahfud Mahmodin (Mahfud MD) menambahkan, sebenarnya budaya Islam di Indonesia sudah damai. Namun ada paham-paham yang mencoba mengganggu dan cenderung memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca juga:
- Kisah Penyusunan Teks Proklamasi 9 Ramadan, Indonesia pun Merdeka
- Cak Nun dan Kiai Kanjeng Rilis “Wakafa”, Tambah Kesyahduan Ramadan
- Indonesia Dorong OKI Bersatu, dari Hak Perempuan hingga Kemerdekaan Palestina
- Catatan Kemerdekaan: Salat Subuh Hatta Sebelum ke Pegangsaan
Karena itulah Guru Besar Hukum Tata Negara (HTN) Universitas Islam Indonesia (UII) itu mengajak seluruh organisasi masyarakat berbasis Islam untuk terus menyampaikan nilai-nilai Islam yang penuh kasih sayang dan mempersatukan.
“Di Indonesia, Islam yang sejuk dan damai. Islam juga berkembang berdasarkan budaya-budaya Islam Asia Tenggara, mari bersama-sama (Ormas Islam) untuk perkuat ikatan kebangsaan ini,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Di tempat yang sama, Ketua Umum LPOI Said Prof KH Said Aqil Siroj berpesan agar seluruh umat, para tokoh dan pemimpin agama serta organisasi-organisasi Islam Indonesia harus menjadi pelopor sekaligus penggerak majunya NKRI kearah yang lebih baik. Menurutnya seluruh kekuatan umat para tokoh dan pemimpin agama serta organisasi-organisasi islam Indonesia harus bergerak untuk menjadi garda depan perubahan dan perbaikan negeri .
“Ormas islam harus menjadi leader. Bergerak untuk satu visi Indonesia yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur,” pungkasnya.
Dalam kegiatan Tadarus Kebangsaan ini sejumlah perwakilan dari LPOI dan Non LPOI turut hadir diantaranya Nahdlatul Ulama, Persatuan Islam, Al-Irsyad, Al-Islmiyah, Arrobithoh Al-Alawiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Mathlaul Anwar, Attihadiyah, Azikra, Al-Wasliyah, IKADI, Syariakat Islam Indonesia, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dan Dewan Da’wah Islamiyah, ICMI dan DMI.
[AR]