[JAKARTA, MASJIDUNA]– Pandemi Covid-19 hampir dua tahun menimpa Indonesia. Dampak turunannya terasa di masyarakat hingga saat ini. Tidak sedikit orang kehilangan pekerjaan bahkan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Rumah Persatuan Umat (RPU) memiliki misi ubah status mustahiq menjadi muzakki.
Dampak pandemi Covid-19 yang dirasakan mayoritas masyarakat inilah yang salah satunya melatarbelakangi kelahiran Rumah Persatuan Umat (RPU), sebuah yayasan yang fokus pada aktivitas filantropi.
“Kita fokus pemberdayaan umat. Kita tidak ingin melestarikan kemiskinan, tetapi kita ingin mengentaskan kemiskinan. Pada akhirnya kita mendorong mustahik menjadi muzakki,” ujar Ketua Yayasan Rumah Persatuan Umat (RPU) Ikbal Sayuti saat berbincang dengan MASJIDUNA.COM, Jumat (12/11/2021).
Lebih lanjut Ikbal menyebutkan RPU membidik empat sektor utama dalam pemberdayaan umat yakni sosial, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi. Saat ini, kata Ikbal, pihaknya baru fokus pada sektor sosial. “Saat ini masih banyak orang sulit makan akibat hilangnya pekerjaan karena pandemi. Kita sementara waktu fokus pada sektor sosial,” sebut Ikbal.
Menurut dia, yayasan yang berdiri pada 29 September 2021 lalu ini telah melakukan aksi nyata di tengah-tengah masyarakat setidaknya di empat provinsi yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan NTB. “Pekan lalu kita ke Pondok Pesantren Nurul Bayan, di Lombok NTB. Kita bantu perlengkapan pendidikan untuk santri,” imbuh Ikbal.
Ke depan, Ikbal menyebutkan pihaknya akan fokus pada pemberdayaan eknmi dengan memberikan pelatihan usaha, pelatihan kewirausahaan hingga pemberian modal. “Mereka kita bina dan diberikan modal. Kita berharap mereka bisa keluar dari permasalahan ekonomi yang akhirnya bisa mandiri. Harapannya, mereka ke depan menjadi muzakki,” sebut Ikbal.
Kendati baru berusia tak kurang dari dua bulan, RPU telah melakukan tidak sedikit aksi sosial di tengah masyarakat. Seperti di seluruh wilayah DKI Jakarta, Bekasi, Depok, Cikampek, hingga Bandung. “Kami tidak sekadar berbagi ke warga yang kurang mampu. Kami selalu sentuh saudara-saudara kita dengan berdialog, berdiskusi tentang keadaannya saat ini,” ucap Ikbal.
Dalam unggahan di akun Instagram RPU, memang tampak para relawan yang membagi makanan ke sejumlah orang di sejumlah titik senantiasa melakukan dialog dan percakapan. Tidak sedikit informasi sering muncul dari masyarakat yang mendapat bantuan tersebut.
RPU menargetkan hingga awal tahun depan perwakilan di seluruh provinsi dapat terbentuk secara masif untuk memobilisasi penerimaan sekaligus aksi sosial di tengah-tengah masyarakat di seluruh Indonesia.
“Kita ke depan akan membuat jejaring relawan RPU di seluruh Indonesia. Saat ini tengah kami siapkan sistemnya. Yang pasti, aksi sosial yang dilakukan di Jabodetabek menjadi role model dalam melakukan aksi sosial di daerah-daerah di Indonesia,” urai Ikbal.
Terkait dengan RPU, Ikbal memiliki jawaban filosofis. Menurut dia, rumah persatuan umat diharapkan menghimpun seluruh para muzakki dari berbagai latar belakang umat Islam. “Kita ingin mneyatukan umat. Masalah kecil jangan dipersoalkan sehingga membuat Islam menjadi lemah. Harapan kita melalui RPU kita bersatu membantu duafa, ekonomi duafa dan pendidikan duafa,” harap Ikbal.
Dukungan dari tokoh lintas profesi dan organisasi bermunculan terhadap RPU. Ikbal menyebut tokoh lintas organisasi memberikan dukungan kepada yayasan yang ia pimpin. Ia optimistis, RPU dapat menjadi jalan perjuangan di sektor pemberdayaan ekonomi umat. “Umat harus keluar dari kemiskinan,” tandas Ikbal.
[RAN/Foto: Go Riau]
One thought on “Rumah Persatuan Umat, Misi Ubah Mustahik Menjadi Muzakki”