Hikmah Pandemi Covid-19, Kiai Muda NU Ini Terbitkan Dua Kitab Sekaligus

[JOMBANG, MASJIDUNA] – Setiap peristiwa selalu memberi hikmah. Begitu juga dengan pandemi Covid-19 yang telah melanda Indonesia setahun terakhir ini. Situasi ini pula dimanfaatkan oleh kiai muda NU ini untuk menulis dua karya di bidang Usuhul Fiqh dan Ilmu Hadits.

Adalah pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Qur’an Peterongan, Jombang Jawa Timur KH Afifuddin Dimyathi yang merampungkan dua kitab sekaligus selama masa pandemi Covid-19.

Ini bermula dari kebijakan pondok pesantren yang saat awal wabah Covid-19 ini melanda Indonesia tahun lalu dengan memulangkan para santri ke kediaman masing-masing. Kebijakan ini dimaksudkan untuk menekan penyebaran Covid-19.

Situasi itu pula yang melatarbelakangi penulisan dua kitab ini. Menurut Gus Awis, demikian sapaan akrabnya, sebagai orang tua memiliki tanggungjawab dalam keberlangsungan pendidikan anaknya saat masa pandemi dimana pondok pesantren diliburkan.

“Setelah melihat beberapa pelajaran keagamaan anak dan memperhatikan jeda waktu yang akan dijalani anak ketika di rumah, saya seakan diberi pesan agar menyusun buku yang terkait dengan pelajarannya dan bisa diajarkan dalam waktu yang relatif singkat ketika mereka ada di rumah,” tulis Gus Awis di akun Facebooknya, belum lama ini.

Dua kitab ini yang diberi tajuk “Jadawilul Fushul” dan “al-Muktashorul Lathif” bisa disebut sebagai kitab pengantar pada dua materi penting dalam pondok pesantren yakni ilmu ushul fiqh dan ilmu hadits. Salah satu ciri dari dua kitab ini yakni merujuk rujukan dari kitab yang terkenal di bidang Ushul Fiqh dan Ilmu Hadits untuk memandu pembaca yang ingin mempelajari lebih lanjut materinya.

Di samping itu, penulisan kitab ini menggunakan bahasa yang ringan dan menghindari perdebatan yang panjang. Menariknya lagi, di kitab ini juga dilengkap skema dan tabel yang memudahkan pembaca dalam memhami setiap materi dalam kitab ini.

Penyusunan kitab dengan model tersebut, Rois Syuriyah PBNU ini menyebutkan semata-mata untuk memudahkan pemahaman terhadap materi ushul fiqh dan ilmu hadist secara singkat namun menyeluruh, sehingga para pembaca mempunyai gambaran awal tentang kedua keilmuan tersebut. “Kedua buku ini tidak disusun untuk para pegiat dan pakar ushul fiqh maupun ilmu hadist, keduanya lebih cocok untuk para pelajar/santri pemula yang ingin mengenal materi-materi kedua ilmu tersebut,” sebut kiai yang berusia 43 tahun ini.

Khusus kitab ushul fiqh yang berjudul “Jadawilul Fushul” ini diberi kata pengantar oleh Rois Syuriyah PBNU KH Afifudin Muhajir yang dikenal sebagai pakar Ushul Fiqh dari Ma’had Ali Situbondo. “Hal ini menjadikan saya lebih percaya diri untuk menerbitkannya di penerbit Darun Nibros Cairo,” sebut Gus Awis.

[RAN/Facebook KH Afifudin Dimyathi]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *