[JAKARTA, MASJIDUNA]—Pandemi bukan hanya telah meruntuhkan kesehatan masyarakat tapi juga keharmonisan keluarga. Diberitakan, selama wabah covid-19 berlangsung, ribuan permohonan perceraian terjadi di sejumlah daerah. Sebagian besar dipicu faktor ekonomi. Suami yang kehilangan pekerjaan telah membuat kehidupan keluarga kocar-kacir.
Walaupun ekonomi sangat penting dalam pengelolaan kehidupan rumah tangga, tapi itu bukan satu-satunya.
Almarhum Mohammad Natsir, tokoh Masyumi yang juga pernah menjabat sebagai perdana menteri di era Orde Lama, pernah menyampaikan empat kunci kebahagiaan rumah tangga yang diambil dari quran dan hadits.
Pertama, para anggotanya mampu memahami agama dan berpegang kepada-Nya menghayati dan menjalankannya.
Kedua, suburnya hubungan bathin antara sesama anggota keluarga. “Yang kecil menghormati yang besar, yang tua dan lebih besar menyayangi yang muda dan lebih kecil,” kata Natsir.
Ketiga, bila pintu rezeki sedang terbuka , pandai menggunakannya secara cermat dan hemat. Sebaliknya, bila sedang sempit, mencukupi dengan yang ada. “Sebab yang ada itu dirasakan cukup,” ujar Natsir.
Keempat, masing-masing menghormati batas kewajiban dan hak masing-masing. Saling mengingatkan bila keliru. Sama-sama dalam kesabaran bila menghadapi ujian dan cobaan. “Dan setiap waktu bersedia mundur dari kesalahan dan bertaubat kepada Allah Yang Maha Pengampun.”
Menurut Natsir inilah rumah tangga yang akan dilimpahi keberkahan, seperti tertuang dalam surat An-Nur ayat 36:
“(Yaitu) di rumah-rumah di mana Allah izinkan untuk ditingikan dan disebut Asma-Nya, yaitu rumah-rumah di mana penghuninya pagi dan petang bersujud kepada-Nya karena Allah.”
(IMF/foto:masjiduna.com)