[JOMBANG, MASJIDUNA] – Pembelajaran jarak jauh (PJJ) telah berlangsung sejak Maret lalu imbas pandemi Covid-19. Model pembelajaran ini memberatkan orang tua siswa. Penggunaan kuota internet yang tidak murah menjadikan orang tua siswa terbebani. Situasi ini ditangkap dengan baik oleh Pengurus NU Ranting Pacarpeluk, Jombang, Jawa Timur.
Ketua Umum Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Pacarpeluk Nine Addien Maulana mengatakan kolaborasi yang dilakukan NU Pacarpeluk dengan Pemerintah Desa berawal dari keluhan orang tua siswa atas mahalnya proses pembelajaran jarak jauh yang menyita biaya kuota yang tidak murah. “Belum lagi tugas guru yang tidak ramah kuota,” ujar Nine saat dihubungi, Jumat (14/8/2020).
Nine menambahkan atas kondisi tersebut pihaknya melakukan komunikasi dnegan pihak pemeirntah desa untuk memanfaatkan jaringan internet yang terdapat di Balai Desa untuk dapat dimanfaatkan para siswa. “NU Pacarpeluk nego dengan Pemdes untuk memanfaatkan jaringan internet di Balai Desa untuk memfasilitasi para siswa,” imbuh Nine.
NU Pacarpeluk menggandeng kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) sebagai operator kegiatan tersebut. Menurut Nine, berkat kolaborasi ini, kegiatan pembelajaran jarak jauh dapat terlaksana.
[RAN/Foto: Arsip NUP]