[JAKARTA, MASJIDUNA]- Grup gambus Not Tujuh kembali mengeluarkan single keduanya. Berbeda dari sebelumnya, video musik dikemas berbeda, ada pesan tentang Islam ramah ala rasulullah dari Not Tujuh.
Not Tujuh, grup musik gambus asal Jakarta, kembali mengeluarkan single keduanya. Setelah sebelumnya mengeluarkan single perdana Ayah Bunda ciptaan vocalis baru Not Tujuh Mahliza Lubis, kali ini Not Tujuh mengeluarkan single keduanya “Rindu Shalawat” ciptaan TB Syaifullah.
Grup musik gambus yang digawangi TB Syaifullah (Keyboard), Ardi Ardiyanto (Drum), Deni Alfi (Bass) dan Mahliza Lubis (Vocal) di single kedua ini tampil berbeda. Video musik yang baru dirilis pada Rabu (19/5/2020) lalu ini diawali dengan dialog antara TB dan Ardi mengenai akhlak Rasulullah.
Tak kurang selama dua menit lebih, kedua musisi muda ini menyampaikan pesan mengenai akhlak rasul yang luhur dan memberi pesan Islam yang ramah, bukan Islam yang marah. “Sesama manusia dilarang menghina apalagi sesama muslim. Karena kita sesama muslim memiliki hak yang sama sebagai umat Rasulullah SAW,” ujar Tebe membuka percakapan.
Sang Drumer Ardi menimpali pernyataan TB. Ia menanyakan apakah sikap serupa juga ditujukan kepada muslim yang berdosa sekalipun? TB menjawab semua memiliki hak yang sama sebagai umat Rasulullah. Namun, jawaban TB disanggah Ardi. “Kok aku tidak sependapat denganmu. Kalau aku mencintai sesama muslim yang soleh tidak masalah, tapi bagaimana orang yang mengaku Islam, dia tidak pernah salat, banyak dosa, bahkan mereka menyepelekan agama, perlukah kita mencintai mereka?” gugat Ardi.
Menjawab gugatan Ardi, TB yang merupakan alumnus Pondok Pesantren Al Masthuriyyah, Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat ini menimpali “Kapan kita mempunyai hak sebagai Tuhan yang bisa menilai mereka berdosa lalu memutuskan mereka disiksa, rasul tidak pernah membenci musuhnya. Beliau dicintai sahabat dan disegani musuhnya,” tambah TB.
Jawaban TB masih belum memuaskan Ardi. Pria asal Lumajang, Jawa Timur ini kembali menyanggah dia menyebutkan bukankah konsep keadilan itu orang yang soleh akan dicintai dan yang berdosa akan dibenci. Mengakhiri dialog tersebut, Tebe menyitir sejarah nabi yang pernah dilempar batu oleh penduduk Thoif yang mengakibatkan malaikat murka dan meminta ijin Rasulullah untuk membalas atas perlakuan kaum Thoif.
“Apakah rasul marah? Beliau tidak marah melainkan mendokan mereka. Karena rasa sayang kepada mereka. Seketika itu malaikat meredam kebencian karena kecintaan Rasulullah kepada mereka,” pungkas Tebe seraya keduanya bersalawat bersama-sama.
Dialog TB dan Ardi memberi pesan yang dalam mengenai akhlak luhur yang dimiliki Rasulullah. Pesan ini memiliki relevansi di tengah situasi saat ini, dimana praktik menyalahkan pihak lainnya hanya karena perbedaan pandangan. Lebih ekstrem lagi, praktik mengkafirkan saudara sesama muslim.
Video musik Not Tujuh ini cukup unik jika dibandingkan dengan kelompok musik religi serupa. Model video musik ini seolah menegaskan komitmen Not Tujuh yang berkarya di jalur musik dengan membawa misi memasyarakatkan salawat di tengah-tengah masyarakat. Momentum peluncuran single kedua ini juga tepat tak kurang sepakan menjelang pelaksanaan idul Fitri 1441 H.
[RAN/Foto Tangkap Layar YT Not Tujuh]