Bimtek Mubaligh, Cara Lain Ganti Sertifikasi Penceramah

[JAKARTA, MASJIDUNA]—Setelah sertifikasi bagi penceramah menuai kritik, kini Kementerian Agama bersiap mengadakan bimbingan teknis (bimtek) untuk peningkatan kompetensi mubaligh.”Materinya soal kebangsaan, kalau ilmu agama kan mereka sudah paham,” kata sekretaris Dirjen Bimas Islam Tarmizi Tohor di Kemenag, Selasa (18/2/2020). Tarmizi pun menegaskan bahwa bimtek ini bukanla sertifikasi bagi para mubaligh. “Kalau memberi sertifikasi itu ada lembaganya, harus digaji juga,” ujarnya.

Sementara bimtek yang rencananya akan diikuti oleh 3000 peserta dari seluruh Indonesia itu, tidak akan mensertifikasi mubaligh. “Jadi, setelah bimtek yang lamanya tiga hari para mubaligh itu akan dapat sertifikat,” tambahnya.

Guna dari sertifikat itu, apabila ada lembaga yang meminta mubaligh yang sudah ikut Bimtek, sudah tersedia. “Tinggal kita tunjukan,” katanya.

Sementara sifat dari bimtek sendiri adalah sukarela. Tidak ada paksaan. Tarmizi enggan mengaitkan soal bimtek ini dengan para penceramah yang radikal. “Tidak ada penceramah radikal,” katanya.

(IMF/foto:pontas.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *