[MAKASSAR, MASJIDUNA] — Mantan Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Letnan Jenderal TNI (Purn) Andi Geerhan Lantara, berencana bakal membangun pondok pesantren penghafal Alqur’an. Rencanannya, pondok pesantren bakal berdiri di atas lahan seluas 2 hektare di Dusun Tokka, Desa Bontomarannu, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.
Ketua Harian Yayasan Amal Kebangsaan Indonesia (YAKIN), Geralz Geerhan mengatakan pembangunan pesantren tersebut akan dimulai pada pertengahan Januari serta ditargetkan rampung akhir 2020. “Insya Allah, semoga tahun depan sudah bisa digunakan dan beroperasi, karena sekarang ini semua yang dibutuhkan, alhamdulillah, sebagian besar sudah tersedia,” ujarnya, di kantor YAKIN, Jalan Ance Dg Ngoyo, (9/1/2020).
Menurut Geralz, lahan yang ditempati merupakan wakaf dari keluarga besar Brigjen Andi Lantara. Sedangkan dana yang masuk, dipergunakan untuk mendukung kelancaran pembangunan berasal dari donatur YAKIN dan keluarga besar mendiang H. Muhadir yang notabene masih kerabat dekat keluarga besar Andi Geerhan Lantara.
“Masya Allah, kami sangat bersyukur, karena perencanaan baru akhir 2018 lalu, tiba-tiba kami dapat dukungan dana besar dari keluarga almarhum H. Muhadir, sehingga membuat kami di YAKIN cukup bersemangat untuk segera memulai pembangunannya,” tuturnya.
Putra kandung Andi Geerhan, lebih lanjut mengatakan, tim arsitek dan konsultan pembangunan, sudah dipastikan bersedia memberikan bantuan secara cuma-cuma. Menurutnya, harapan terbesar dari Andi Geerhan Lantara dengan pembangunan pondok pesantren tersebut, sejatinya akan mencetak para generasi penghafal Alqur’an yang memiliki wawasan kebangsaan.
“Kami sangat berharap, melalui pondok pesantren ini akan lahir generasi yang berakhlak mulia dan memiliki wawasan kebangsaan, sehingga mereka akan bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa ,” katanya.
Bendahara Umum YAKIN, Muhaji, menambahkan pondok pesantren akan dilengkapi dengan laboratorium bahasa, terutama bahasa Inggris dan Arab. Selain itu, pondok pesantren ini bakal menampung santri setingkat sekolah menengah pertama.
Dia menyebut, pihaknya akan memberlakukan pembayaran penuh untuk santri yang memiliki kemampuan di atas standar. Sedangkan santri yang kurang mampu bakal dibantu YAKIN. “Insya Allah, kami akan memberikan keringanan kepada santri untuk proses pembayaran dan lain sebagainya,” katanya.
Lantaran pondok pesantren tersebut berbasis Qur’an dan berwawasan kebangsaan, maka pendidik di dalamnya akan diisi oleh sejumlah purnawirawan perwira tinggi dari militer dan pendidik lainnya. Setidaknya yang selama ini sebagai praktisi di lembaga Alqur’an.
“Kami juga tetap membuka donasi kepada bapak/ibu yang ingin berdonasi demi suksesnya pembangunan pondok pesantren untuk amal jariyah kita bersama,” pungkasnya.
[AHR/Foto istimewa]