[PADANG, MASJIDUNA] — Lulusan Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang (UNP) memilih membuka usaha Rumah Quran di Air Tawar,
Kecamatan Padang Utara, Padang, Sumatra Barat. Adalah Kepala Rumah Quran Tira
Oktafianni. Dia mengatakan mengatakan tujuan mendirikan Rumah Quran agar
sebagai wadah untuk belajar membaca, memahami dan menghapal Quran bagi siapa
saja yang ingin bergabung.
Menurutnya, biaya pendaftaran di Rumah Quran hanya Rp25 ribu dan biaya bulanan
Rp100 ribu per orang. Usaha Rumah Quran merupakan salah satu investasi yang
menjanjikan, tidak hanya di dunia namun juga di akhirat. Karena saat ini usaha
Rumah Quran banyak diminati dan mengajarkan orang tentang Al Quran tentu
mendapatkan pahala.
“Setiap bulan setidaknya kita selalu buka kelas yakni satu kelas sampai dua
kelas baru,” ujarnya di Padang, Selasa (26/11) sebagaimana dikutip MASJIDUNA
dari laman Antara.
“Rumah Quran ini masih baru, yakni berdiri sejak pertengahan 2018, tepatnya pada Agustus 2018,” tambahnya.
Jumlah murid di Rumah Quran telah mencapai 120 orang. Namun sayanya, banyak yang terkendala dengan jadwal sekolah dan fokus belajar untuk persiapan ujian nasional. Murid Rumah Quran didominasi siswa dari sekolah dasar islam tahfiz (SDIT) Padang dan mahasiswa UNP yang ingin belajar mengaji dan menghafal Quran.
“Murid tersebut berasal dari berbagai wilayah di Kota Padang seperti dari Lubuk Buaya, Tabing, Gunung Sariak, Siteba, Gunung Pangilun, Air Tawar Timur dan Air Tawar Barat, Tunggul Hitam dan daerah lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu,” katanya.
Semua kalangan
Lebih lanjut Tira mengatakan, di Rumah Quran tak saja diperuntukan bagi anak-anak, namun untuk semua kalangan yang berkeinginan untuk mempelajari Al Quran. Bahkan murid di Rumah Quran saat ini mulai dari umur empat tahun hingga umur 60an.
“Tetapi memang lebih didominasi oleh anak-anak,” katanya.
Selain itu, ia juga menambahkan terkait kegiatan yang sering diadakan di Rumah Quran seperti memperbaiki bacaan Quran, kegiatan menghafal Al Quran, belajar agama islam, hingga belajar bahasa Arab. Tenaga pengajar kompeten di bidang berasal dari mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Pendidikan Ilmu Quran (STAIPIQ) dan beberapa mahasiswa dari UNP.
Ia berharap ke depannya Rumah Quran tersebut terus berkembang dan melahirkan murid-murid penghafal Quran hingga 30 juz. “Semoga semakin banyak lagi para orangtua yang mendaftarkan anaknya ke Rumah Quran,” pungkasnya.
[AHR/Antara/Foto Ilustrasi:Tribunnews.com]