[JAKARTA, MASJIDUNA]—Data dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebutkan ada 12-16 Pesantren yang terindikasi radikal. Namun tidak disebutkan nama dan alamat pesantren dimaksud.
Kementerian Agama pun turun tangan dengan menerjunkan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam sebagai unit eselon I yang menangani pesantren. Hasilnya?
“Dari data (BNPT) itu setelah ditindaklanjuti oleh Balitbang, kalau tidak salah ada dua saja yang terindikasi (radikal),” kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin.
Namun, meski datanya masih simpang siur, Kemenag siap membina dan melakukan dialog. Tal kurang dari Menteri Agama Fahrul Razi yang siap melakukan pembinaan.
“Kita akan terus amatilah. Kita tidak akan serta merta membubarkan walaupun ada indikasi. Kita akan membina terlebih dahulu,” ujar Menag di Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Fachrul menegaskan, Kemenag selalu membuka ruang dialog untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang muncul, termasuk penanggulangan radikalisme. Langkah hukum akan menjadi pilihan terakhir bilamana dialog dan musyawarah tidak dapat dilakukan lagi.
Isu radikalime memang terus menghangat sejak Fahrul Razi duduk di kursi Kementerian Agama. Hal itu memang sejalan dengan amanat Presiden Jokowi agar menangani soal radikalisme. Namun di tengah masyarakat justeru terjadi polemik tentang makna dan arti radikalisme. Apalagi bila dikaitkan dengan urusan pakaian dan agama. (IMF)
One thought on “BNPT Temukan Pesantren Radikal, Kemenag Siap Bina”