Islam Mengajarkan Pikiran Positif, Ini Penjelasannya

[JAKARTA, MASJIDUNA]-–Dr.Ibrahim Elfiki adalah seorang maestro motivator di dunia muslim yang tinggal di Kanada. Buku-bukunya dibaca jutaan orang, salah satunya yang menjadi bestseller adalah “Terapi Berpikir Positif” yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia pada 2010 silam.

Buku Elfiki tetap menarik untuk disimak saat ini, di tengah kondisi manusia yang dilanda kecemasan, takut yang berlebihan dan persaingan yang ketat.

Buku Elfiki mengulas tentang kekuatan pikiran manusia yang sangat mempengaruhi perilaku dan kehidupan manusia. Termasuk perasaan. “Perasaan tak ubahnya bahan bakar bagi manusia. Perasaan adalah reaksi alamiah dari pikiran dalam diri kita. Adalah karunia Allah, Dia jadikan kita mengetahui makna setiap perasaan baik yang positif seperti cinta, kasih sayang, kebahagiaan, kedamaian, kelapangan dan sebagainya…” tulis Elfiki.

Menurut Elfiki, ada beberapa sebab mengapa seseorang memiliki pikiran negatif: pertama jauh dari Allah. Orang yang jauh dari Allah hidupnya akan sempit sebagaimana firmanNya: “Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta (Thaha:124).

Kedua, Tidak ada tujuan yang jelas. Tidak punya tujuan yang jelas dalam hidup dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu tidak tahu apa yang diinginkan, tahu apa yang diinginkan tapi tidak melakukan apapun, orang yang punya tujuan jelas dan tahu apa yang diinginkan tapi tidak percaya pada kemampuan sendiri dan orang yang tahu tujuan, tahu apa yang diinginkan tapi terpengaruh hal-hal negatif dari luar.

Pikiranlah yang menjadi pendorong setiap perbuatan dan dampaknya. Pikiranlah yang menentukan kondisi jiwa, tubuh, kepribadian dan rasa percaya diri. (IMF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *