[JAKARTA, MASJIDUNA] – Tahun baru 2025 bertepatan dengan tanggal 1 Rajab 1446 Hijriah. Peristiwa yang langka terjadi. Momen ini tepat bagi seorang muslim untuk mengoreksi diri sekaligfus menyiapkan diri menyambut masuknya bulan ramadan yang kurang dua bulan lagi ini.
Bulan Rajab menjadi salah satu bulan spesial dalam sejarah Islam. Di bulan rajab, wahyu pertama kali diterima nabi Muhammad. Di bulan ini pula menjadi penanda, bulan ramdan kurang dari dua bulan lagi terhitung sejak memasuki bulan rajab. Uniknya, bulan rajab tahun ini bertepatan dengan 1 Januari 2025 dalam kalender masehi
Bulan Rajab mendapat tempat istimewa dari Nabi Muhammad SAW. Hadist yang diriwayatkan Imam Al-Baihaqi yang bersumber dari kitab Syuab a-Iman mengungkapkan sesaat memasuki bulan rajab, Nabi Muhammad senantiasa membaca doa “اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ، وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا رَمَضَان ” (Ya Allah berkahulah kami di bulan rajab dan sya’ban, dan pertemukanlah kami di bulan ramadan)
Terdapat sejumlah amalan yang bisa dibaca oleh umat Islam dalam menyambut masuknya bulan rajab seperti istighfar dan bertasbih. Di bulan rajab juga terdapat doa khusus yang dibacakan sesaat setelah qiyamul lail (salat malam), khususnya di malam 1 rajab:
إِلَهِيْ تَعَرَّضَ لَكَ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ الْمُتَعَرِّضُوْنَ وَقَصَدَكَ الْقَاصِدُوْنَ, وَأَمَّلَ فَضْلَكَ وَمَعْرُوْفَكَ الطَّالِبُوْنَ، وَلَكَ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ نَفَحَاتٌ وَجَوَائِزٌ وَعَطَايَا وَمَوَاهِبٌ، تَمُنُّ بِهَا عَلَى مَنْ تَشَاءُ مِنْ عِبَادِكَ، وَتَمْنَعُهَا مَنْ لَمْ تَسْبِقْ لَهُ الْعِنَايَةُ مِنْكَ. وَهَا أَنَا عَبْدُكَ الْفَقِيْرُ إِلَيْكَ، اَلْمُؤَمِّلُ فَضْلَكَ وَمَعْرُوْفَكَ، فَإِنْ كُنْتَ يَامَوْلَايَ تَفَضَّلْتَ عَلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ وَجُدْتَ عَلَيْهِ بِعَائِدَةٍ مِنْ عَطْفِكَ، فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ، وَجُدْ عَلَيَّ بِطَوْلِكَ وَمَعْرُوْفِكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
Artinya : “Ya Tuhanku, pada malam ini orang-orang yang berpaling (dari rahmat-Mu) telah berpaling, orang-orang yang mempunyai tujuan telah datang (pada-Mu), dan para pencari telah mengharap anugerah dan kebaikan-Mu. Pada malam ini, Engkau mempunyai tiupan rahmat, piagam-piagam penghargaan, aneka macam pemberian dan anugerah. Engkau berikan semua itu terhadap hamba-hamba-Mu yang Engkau kehendaki. Dan Engkau tidak memberikannya terhadap orang yang tidak memperoleh pertolongan dari-Mu. Inilah aku, hamba-Mu yang sangat berharap pada-Mu, berharap anugerah dan kebaikan-Mu. Apabila Engkau, wahai Tuan kami, telah mengemukakan anugerah-Mu di malam ini terhadap seseorang dari makhluk-Mu, dan Engkau berikan kebaikan padanya dengan berbagai sambungan kelembutan-Mu, maka anugerahkan rahmat atas Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam beserta keluarganya. Berikanlah atasku dengan kekayaan dan kebaikan-Mu. Wahai Tuhan seru sekalian alam.”
Selain amalan berupa doa-doa seperti tersebut di atas, di bulan rajab juga dianjurkan untuk berpuasa. Bulan Rajab, serta bulan Dzuq’dah, Dzulhijjah dan Muharram, dikenal dengan sebutan bulan haram. Penyebutan ini merujuk pada aktivitas gencatan senjata saat masa Nabi Muhammad silam.
Dalam sebuah riwayat dari al-Thabrani dari Sa’id bin Rasyid disebutkan tentang keutamaan puasa di bulan rajab. “Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya”.
Momentum malam 1 Rajab yang bertepatan dengan momentum tahun baru 2025 menjadi momen langka. Amalan baik menyambut bulan Rajab sekaligus momentum untuk introspeksi diri atas perjalanan selama satu tahun terakhir ini. Di saat bersamaan momen malam 1 Rajab dan tahun baru menjadi waktu yang tepat untuk perbaiki kualitas diri baik hubungan sesama manusia maupun hubungan dengan Allah. [RAN]