Inilah Tujuh Kelebihan Sedekah Secara Rahasia

Oleh: Asep Awaluddin, M.Pd. (Pengajar Mata Pelajaran PAI/Dosen Ulumul Hadits di Wonogiri Jawa Tengah)

[JAKARTA, MASJIDUNA] – Islam mengajarkan dalam  bersedakah untuk tidak dipamerkan ke pihak lainnya. Bersedekah dituntut untuk dilakukan dengan cara rahasia. Tata cara sedekah secara rahasia ini memiliki 7 (tujuh)  kelebihan.     

Rasulullah SAW merupakan pemimpin yang mengajarkan 7 (tujuh) Kelebihan bersedekah secara rahasia.

 حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي خُبَيْبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ تَعَالَى فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ إِمَامٌ عَدْلٌ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ 

Artinya; telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [‘Ubaidullah] berkata, telah menceritakan kepada saya [Khubaib bin ‘Abdurrahman] dari [Hafsh bin ‘Ashim] dari [Abu Hurairah radliallahu ‘anhu] dari Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Ada tujuh (golongan orang beriman) yang akan mendapat naungan (perlindungan) dari Allah dibawah naunganNya (pada hari qiyamat) yang ketika tidak ada naungan kecuali naunganNya. Yaitu; Pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ‘ibadah kepada Rabnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah, keduanya bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, “aku takut kepada Allah”, seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, dan seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri sendirian hingga kedua matanya basah karena menangis”. 

Pesan dari hadits tersebut dapat dimulai dari pertanyaan, apa saja keutamaan bersedekah secara rahasia?  

Pertama adalah menjadi sedekah yang diterima oleh Allah SWT.  Sebagaimana Firman Tuhan, إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ “Jika kalian menampakkan sedekah kalian maka itu adalah baik sekali. Dan jika kalian menyembunyikannya dan kalian berikan kepada orang-orang fakir maka menyembunyikanya itu lebih baik bagi kalian. Dan Allah akan menghapuskan dari kalian sebagian kesalahan-kesalahan kalian, dan Allah maha mengetahui apa yang kalian kerjakan” (Al-Baqoroh: 271). 

Kedua, sedekah yang diberikan secara sir/rahasia akan meredam kemurkaan Allah SWT. Sebagaimana Baginda Rasulullah SAW Bersabda, “Sesungguhnya sedekah secara rahasia bisa meredam murka Rabb (Allah) tabaroka wa ta’ala” (HR. ath-Thabrani, Shahih at-Targhib [1/532])) 

Ketiga, sedekah rahasia dapat meredam kemurkaan Allah SWT di atas sebenarnya bisa diartikan bahwa sedekah sesungguhnya bisa menghalau balak/bencana/penyakit (penolak balak). 

Keempat, menjadi sedekah terbaik sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda, أفضل الصدقة جهد المقل إلى فقير في سر  “Sedekah yang terbaik, ialah kesungguhan dari orang yang sedikit hartanya, menyerahkan sebahagian daripadanya kepada orang fakir dengan dirahasiakan.” (HR. Ahmad) 

Kelima, selain dalil hadits diatas, terdapat juga salah satu hadits Fadha’il al-A’maal yang menjelaskan perihal keutamaan sedekah secara sembunyi-sembunyi, yaitu, إن العبد ليعمل عملا في السر فيكتبه الله له سرا فإن أظهره نقل من السر وكتب في العلانية فإن تحدث به نقل من السر والعلانية وكتب رياء “Sesungguhnya hamba itu hendaklah berbuat amalan dalam rahasia, maka dituliskan Allah baginya secara rahasia. Jikalau dilahirkan nya, maka dipindahkan oleh Allah dari rahasia dan dituliskan dalam keadaan terang Jika diceritakan amalan itu kepada orang, maka dipindahkan oleh Allah dari keadaan rahasia dan terang dan dituliskan riya.” (HR. Anas) 

Keenam, bahwa ada penyakit atas sedekah rahasia ini dan sebaiknya kita hindari, yakni penyakit al-mannu, mengungkit-ungkit sedekah yang telah kita berikan kepada seseorang. Orang yang memberikan sedekah dihadapan orang banyak berpotensi melakukan riya, sedangkan merahasiakan dan berdiam diri sesudah bersedekah, adalah ciri dari orang yang ikhlas dengan sedekahnya. 

Imam al-Ghazali menceritakan tentang segolongan ulama yang dengan berbagai cara, berupaya untuk merahasiakan sedekahnya. Ada yang dengan jalan meletakkannya pada orang buta agar dibagikan, ada yang dengan meletakkannya di jalan yang sering dilalui oleh orang miskin dan fakir, ada yang memasukkan sedekahnya pada kantung baju orang fakir saat sedang tidur, ada yang dengan perantaraan orang lain yang bisa menjaga rahasia dan tidak menyebarkan beritanya. Semuanya ini adalah dalam rangka untuk menghindarkan diri dari sifat riya. 

Apabila tidak memungkinkan untuk menghindari diketahui manusia, maka sebaiknya diserahkan kepada wakil yang terpercaya agar disampaikan kepada fakir dan miskin. Tujuannya adalah agar fakir dan miskin tidak mengenal siapa yang memberikan sedekah kepadanya. Sehingga terjagalah kita dari potensi riya dan kemasyhuran. 

Ketujuh, menawarkan penyakit cinta dunia, bahwa manakala ada kemasyhuran yang dimaksudkan bagi si pemberi, maka batallah amalnya. Karena zakat/sedekah adalah menghilangkan kekikiran dan melemahkan kecintaan kepada harta. Dan mencintai kemegahan, adalah lebih hebat pengaruhnya kepada diri daripada mencintai harta. Kedua-duanya itu membinasakan di akhirat. 

Di sisi lain, Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa zakat/sedekah merupakan ibadah yang mengindarkan kita dari sifat kikir. Namun apabila dengan berzakat kemudian melahirkan sifat riya dalam diri kita, maka sia-sia lah amalan kita. Oleh karena itu beliau menganjurkan agar kita bersedekah secara rahasia. 

Inilah indahnya agama Islam, senantiasa mengajarkan 7 (tujuh) kebaikan sedekah yang sempurna, tanpa efek samping dan langsung diterima oleh Allah SWT, yaitu dengan cara rahasia dan hanya mengharapkan balasan dari Allah SWT. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan inayah-Nya kepada kita, keluarga kita, anak keturunan kita dan muslimin semuanya untuk dapat bersedekah rahasia dan tidak pernah mengungkit-ungkitnya, amin ya robbal’aalamiin.

[RAN/Foto: internet]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *