Oleh: H. Asep Awaluddin, M.Pd. (Pengajar Mata Pelajaran PAI/Dosen Ulumul Hadits di Wonogiri Jawa Tengah)
[JAKARTA, MASJIDUNA] – Zakat menjadi instrumen penting dalam Islam. Terdapat aspek spirtual dan sosial. Islam juga memberi perhatian khusus bagi pembayar zakat (muzakki). Islam memuliakan derajat para pembayar zakat.
Rasulullah SAW merupakan seorang pemimpin yang menjamin do’a terindah untuk pembayar zakat.
حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ النَّمَرِيُّ وَأَبُو الْوَلِيدِ الطَّيَالِسِيُّ الْمَعْنَى قَالَا حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى قَالَ كَانَ أَبِي مِنْ أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَتَاهُ قَوْمٌ بِصَدَقَتِهِمْ قَالَ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ فُلَانٍ قَالَ فَأَتَاهُ أَبِي بِصَدَقَتِهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ أَبِي أَوْفَى
Artinya: Telah menceritakan kepada Kami [Hafsh bin Umar An Namari] dan [Abu Al Walid Ath Thayalisi] secara makna, mereka berkata; telah menceritakan kepada Kami [Syu’bah] dari [‘Amr bin Murrah] dari [Abdullah bin Abu Aufa], ia berkata; ayahku termasuk orang-orang yang melakukan bai’at Ridhwan di bawah pohon, dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila terdapat beberapa orang yang datang kepada beliau membawa zakat mereka, maka beliau mengucapkan; ya Allah, sampaikan shalawat kepada keluarga fulan. Abdullah bin Abu Aufa berkata; kemudian ayahku datang kepada beliau dengan membawa zakatnya. Kemudian Beliau SAW berdoa: “Ya Allah, sampaikan kesejahteraan lahir-batin kepada keluarga Abu Aufa.”
Pesan penting dari hadits tersebut kita dapat memperoleh do’a terindah dari yang lainnya, saat kita memberikan bantuan guna meringankan beban saudara fakir-miskin. Lisan suadara kita yang sedang dalam kebutuhan dan lemah ekonominya akan dengan ringan dan ikhlas sepenuh hati mendoakan pemberi pertolongan yang datang, inilah do’a terindah.
Baca: Zakat Tak Sekadar Urusan Sesuap Nasi
Adakalanya karena saking berterimakasihnya kaum miskin yang terpepet kebutuhan hidup bisa-bisa rela mengorbankan akidah mereka mengikuti agama si pemberi pertolongan. Nabi SAW bersabda “bahwa kemiskinan bisa membawa kekafiran”. Sehingga Allah SWT dan Rasulullah SAW menjamin kesejahteraan kepada kita umatnya yang berzakat dan bersedekah dengan untaian do’a terindah sebagaimana termuat dalam Al-Qur’an dan diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW pada Do’a Beliau dalam hadits di atas.
Makna Hadits Doa Rasulullah Saw untuk Abu Aufa z: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ أَبِي أَوْفَى “Ya Allah, berikanlah kesejahtaraan kepada keluarga Abi Aufa.” adalah dalil disyariatkannya mendoakan muzakki (orang yang membayar zakat) ketika ia menyerahkan zakatnya. Shalawat Rasulullah dalam doa ini juga mengandung makna permohonan ampun kepada Allah bagi Abu Aufa. Al-Khaththabi—sebagaimana dinukil ash-Shan’ani—berkata, “Makna asal shalat (shalawat) adalah doa”. Namun, ia memiliki kandungan makna berbeda “sesuai dengan orang yang didoakan.”
Shalawat Nabi Muhammad SAW kepada umatnya bermakna doa agar Alloh SWT memberikan ampunan kepada mereka. Adapun shalawat umatnya untuk beliau maknanya adalah permohonan kepada Alloh SWT agar menganugerahi beliau kedekatan yang sempurna kepada-Nya. Oleh karena itu, (makna ini) tidak layak kecuali untuk Beliau Saw.” (Subulus Salam, 2/130)
Berdasarkan hadits ini, disyariatkan bagi imam (pemerintah), wakilnya, atau penerima zakat untuk mendoakan muzakki ketika memberikan zakatnya. Doa ini sesungguhnya merupakan bentuk syukur (terima kasih) atas kebaikan yang sampai melalui tangan muzakki (pemberi zakat).
Hadits ini juga menunjukkan bolehnya seseorang datang kepada imam atau yang mewakilinya untuk menyerahkan zakatnya, bukan hanya membayarkan zakat ketika didatangi petugas zakat.
Asy-Syaikh alu Bassam menerangkan, “Penyerahan zakat kepada pemerintah muslimin bisa dengan diutusnya petugas pengambil zakat yang mendatangi tempat penggembalaan dan kebun-kebun mereka, atau muzakki sendiri yang datang kepada (waliyul amr, sebagaimana dalam hadits Ibnu Abi Aufa z). Semua ini boleh.” (Taudhihul Ahkam 3/42)
Berikut doa yang dapat dibacakan saat menerima zakat fitrah: “Ajarakallahu fima a’thaita wa ja’alahu laka thahuran wa baraka laka fima abqaita.” Artinya: “Semoga Allah memberi pahala atas apa yang telah engkau berikan, menjadikannya penyuci bagimu dan melimpahkan berkah terhadap hartamu yang tersisa.”
Inilah indahnya agama Islam, senantiasa mengajarkan kebaikan dengan mendo’akan kebaikan, keselamatan dan kesejahteraan kepada pembayar zakat.
Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan hidayah dan inayah-Nya kepada kita, keluarga kita, anak keturunan kita dan muslimin semuanya untuk dapat memahami anjuran mendo’akan siapa yang telah membayar zakat kepada yang berhak menerimanya, aamiin ya robbal’aaamiin.
[RAN/Foto: zakat png dari id.pngtree.com]