Dengan membuat produk minuman air mineral yang keuntungannya diwakafkan untuk membiayai santri yang menimba ilmu di pesantren.
[PEKALONGAN, MASJIDUNA] — Idealnya, menempuh pendidikan di lembaga pendidikan tak mengeluarkan biaya. Namun berbeda ceritanya dengan saat ini, menempuh pendidikan mesti mengeluarkan kocek yang cukup dalam. Tapi, Pesantren PDF Walindo Siti Zaenab Pekalongan punya cara berbeda agar santri yang mondok tidak mengeluarkan biaya seepeser pun.
Nama Pesantren PDF Walindo Siti Zaenab Pekalongan mungkin asing di kuping kebanyakan orang. Namun pesantren ini memiliki kemandirian dan berdikari sebagai pesantren. Cara yang ditempuh, adalah mengembangkan usaha ekonomi hingga bisa mengasuh para santrinya secara gratis.
“Kami sejak awal sudah berniat untuk menggratiskan seluruh biaya santri. Mereka dibebaskan dari segala biaya, mulai dari makan, hingga biaya syahriah (bulanan),” ujar pengasuh Pesantren KH Fardani dalam acara Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Pengisian EMIS PDF di Pesantren PDF Walindo Pekalongan, Sabtu (07/11) pekan lalu.
Pembebasan biaya mesantren ini, kata KH Fardhani, tidak terlepas dari usaha produk air mineral dalam kemasan yang dimiliki pesantren. ‘Santriqua’ namanya. Keuntungan dari penjualan produk minuman mineral itu diwakafkan untuk membiayai santri yang menimba ilmu di pesantren.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghafur mengapresiasi kemandirian pesantren PDF Walindo. Menurutnya pesantren mestinya memiliki kemandirian dan berkontribusi besar dalam mendidik santri tanpa dikenakan biaya. Baginya, produk air mineral pesantren amat layak dipasarkan ke pasar yang lebih luas di masyarakat.
Waryono pun berjanji bakal menjajaki kerjasama modal dengan Bank Indonesia. Menurutnya, program tersebut menjadi satu dari sekian program nasional yang digalakan pasca merebaknya pandemik Covid-19 sebagai upaya memulihkan ekonomi nasional.
“Saya akan jajaki kerjasama modal dengan Bank Indonesia. Saya sangat berterimakasih kepada pak kyai yang mau mengasuh santri secara gratis,” pungkasnya.
[KHA/Kemenag/Foto:beritasatu.com]