[JAKARTA, MASJIDUNA]- Syarikat Islam di bawah kepemimpinan Hamdan Zoelva berkomitmen untuk kembali khittah saat awal organsiasi ini didirakan. Organisasi yang lahir sebelum kemerdekaan ini berkomitmen membangun usaha mikro hingga pengembangan pendidikan.
Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam (SI) Indonesia Hamdan Zoelva menegaskan ada beberapa kebijakan strategis yang akan dikembangkan dalam periode kepemimpinannya lima tahun ke depan yaitu membangun usaha mikro, hingga pengembangan pendidikan.
“Sebagai sebuah organisasi, SI akan kembali kepada khittah awalnya sebagai organisasi yang menghidupkan dagang dan wirausaha di kalangan umat Islam,” ujar Hamdan usai melantik DPP SI, Minggu (1/11/2020) di Jakarta.
Untuk mewujudkan komitmen kembali ke khitah 1912, Syarikat Islam di bawah kepemimpinan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini, berkomitmen untuk melakukan pemberdayaan ekonmi umat. “Lima tahun ke depan, SI merencanakan membentuk minimal 2500 usaha mikro dan koperasi,” tegas Hamdan.
Bekas Ketua Umum Patai Bulan Bintang (PBB) ini meyakini jaringan kerja yang dia canangkan bisa dicapai dengan semangat juang kader-kadernya. Apalagi, persoalan pelik yang terjadi selama ini dilatarbelakangi kurangnya semangat dagang umat Islam Indonesia.
“Selama ini kita kurang dalam bidang ekonomi. Dengan kebijakan SI melalui dakwah inilah kita mencatat sejarah penting dalam perjuangan Islam di Nusantara kelak,” tuturnya.
Menurut dia, jika ekonomi kuat maka akan memberi dampak positif bagi umat Islam maupun bangsa yang akan kuat dalam bidang politik, pertahanan dan keamanan. “Kekuatan ekonomi dan di samping kekuatan ideologis menjadi basis kekuatan politik,” pungkas dia.
Untuk menguatkan gagasan Khitah 1912, Syarikat Islam pada Minggu (1/11/2020) malam ini menggelar diskusi melalui siaran langsung Instagram dengan menghadirkan pakar marketing Subiakto (@subiakto) bersama Ketua Umum SI Hamdan Zoelva (@hamdanzoel) pukul 19.30 – 20.30.
[RAN/Foto: si.or.id/Facebook Hamdan Zoelva]