Lagu Lebaran: Toleransi dan Rakyat Makmur Terjamin

[JAKARTA, MASJIDUNA]—Dunia medsos dihebohkan dengan aksi para biarawati menyendandungkan lagu “Selamat Lebaran” karya komponis Ismail Marzuki. Lagu tersebut selain enak didengar, juga selalu menjadi lagu wajib setiap kali lebaran tiba.

Aksi para biarawati dari Puteri Bunda Hati Kudus (PBHK) dan biarawati di Jember, Jawa Timur itu, melambangkan toleransi dan ungkapan selamat lebaran kepada umat Islam yang layak mendapatkan apresiasi.

Lagu “Selamat Lebaran” ini disebut merupakan lagu pertama yang bercerita tentang Lebaran di Indonesia. Direkam sekitar tahun 1952 di studio RRI, ketika Indonesi masih seumur jagung.

Ada yang menarik dari reffrain lagu tersebut, yaitu :
“Minal aidzin wal faidzin maafkan lahir dan bathin. Selamat para pemimpin rakyatnya makmur terjamin”.

Menilik sejarah lagu ini, tampaknya hal itu menggambarkan kondisi Indonesia di awal kemerdekaan yang masih jauh dari sejahtera. Kalimat “selamat para pemimpin, rakyatnya makmur terjamin” merupakan doa bagi para pemimpin Indonesia yang baru agar mampu membuat kehidupan rakyat lebih terjamin,

Hal itu masih sangat relevan dengan kondisi saat ini, ketika para pemimpin sedang diuji oleh kenyataan Indonesia yang morat-marit akibat wabah corona. Sementara kehidupan rakyat yang sengsara membutuhkan keseriusan dalam mengambil kebijakan, agar kehidupan mereka lebih makmur dan terjamin. Semoga.

(IMF/foto:kumparan)

One thought on “Lagu Lebaran: Toleransi dan Rakyat Makmur Terjamin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *