Aplikasi Zmart, Terobosan Baznas Pemberdayaan Ekonomi Mustahik

[JAKARTA- MASJIDUNA] —   Era digitalisasi membuat banyak kalangan tak ingin tertinggal. Berbagai terobosan dibuat untuk dapat menjangkau lebih jauh target yang diharapkan. Badan Zakat Nasional (Baznas) menjadi satu dari sekian lembaga yang membuat terobosan dengan meluncurkan aplikasi Zmart.

Aplikasi tersebut berfungsi dan memudahkan mustahik pemilik warung Zmart point atau yang umum disebut Saudagar Zmart untuk mendapatkan barang dagangan dari Distribution Center (DC) Baznas. Cukup mengunduh melalui Play Store,  Saudagar Zmart dapat memantau persediaan barang dagangan.

Kemudian omzet penjualan, dan keuntungan harian. Selain itu, aplikasi ini juga dapat digunakan untuk melayani transaksi pembayaran bagi para pembeli di warung Zmart, lengkap dengan printer thermal untuk mencetak struk belanja. 

Direktur Operasi BAZNAS, Wahyu TT Kuncahyo mengatakan launching aplikasi Zmart dirancang dengan tampilan antar muka yang sederhana untuk memberikan kemudahan kepada Saudagar Zmart dalam mengoperasikannya. Selain itu memudahkan dalam pemesanan barang melalui sistem online.

Sedangkan pengiriman oleh Distributor Center dilakukan tanpa ongkos kirim. Tentu saja hal tersebut memudahkan proses belanja dan menghemat biaya-biaya dalam perjalanan membeli produk para mustahik.

“Biaya transportasi ini bisa dialihkan untuk menambah stock barang dagangan mereka,” jelasnya.

Wahyu menambahkan program pemberdayaan ekonomi mustahik ini  bakal terus dikembangkan dalam upaya meningkatkan eksistensi dan kapasitas usaha ritel mikro untuk mengatasi kemiskinan di wilayah perkotaan. Baznas melalui Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM) bakal berupaya meningkatkan usaha mustahik.

Tak saja memberikan bantuan modal usaha, namun juga pengembangan usaha lewat aplikasi. Selain itu pendampingan pencatatan keuangan, dan pemasaran dapat membangun kepercayaan diri mereka dalam menjalankan usahanya.

Wahyu bilang, di tengah terbatasnya sumber daya di daerah-daerah perkotaan, usaha retail menjadi solusi yang relevan di berbagai daerah mengingat tingginya pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang dapat dipenuhi oleh usaha ritel dalam bentuk warung. Setidaknya hingga  Januari 2020 Baznas telah melakukan penyaluran bantuan kepada 830 mustahik program Zmart yang tersebar di 5 Provinsi dan 18 Kota/Kabupaten. 

“Keberadaan warung Zmart diharapkan dapat menjadi tumpuan masyarakat miskin dalam memperoleh penghidupan ditengah ancaman dari tumbuhnya minimarket modern yang sangat pesat,” pungkasnya.

[AHR/Baznas]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *