Para Tokoh Agama Sepakat Lestarikan Hutan Tropis Indonesia

[JAKARTA, MASJIDUNA]—Sejumlah tokoh agama dan masyarakat adat telah mengeluarkan deklarasi untuk hutan tropis Indonesia, yang kerusakannya sudah sangat mengkhawatirkan. Deklarasi “Lintas Agama dan Masyarakat Adat untuk Hutan Tropis Indonesia” itu dipandu oleh Ketua Inter Religious Centre (IRC) Prof.Dr. Din Syamsuddin dan ditandatangani sejumlah tokoh agama dan adat yaitu: M Ali Yusuf (NU), Pdt.Jimmy Sormin (PGI), Mgr.Yohanes Harun Yuwono (KWI), Prof.Philip K.Widjaja (Permabudhi), KH.DR.Muhyidin Junaidi ((MUI), Dr.Ir. Gatot Supangat (Muhammadiyah), Hein Namotemo (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara), Wisnu Bawa Tenaya (PHDI), Budi S.Tanuwibowo (Matakin), di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jumat (31/1/2020)

“Dalam kebersamaan di forum Prakarsa Lintas Agama untuk Hutan Tropis Indonesia atau Interfaith for Rainforest Iniative (IRI), kami yang terdiri dari berbagai pemuka agam dan masyarakat adat yang ada di Indonesia bersama dengan ilmuwan, organisasi dan aktivis lingkungan, serta dari berbagai latar belakang profesi merasa prihatin terhadap kondisi hutan tropis dunia, khususnya Indonesia, yang terus mengalami kerusakan, bahkan sebagiannya hilang,” kata Din membacakan deklarasi.

Dalam deklarasi disebutkan bahwa pemicu utama kerusakan hutan adalah sistem kebijakan dan pola pembangunan yang tidak berkelanjutan dan tidak berpihak kepada masyarakat adat dan masyarakat lokal. Malahan, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dan izin untuk alih fungsi hutan dan lahan dalam skala luas untuk perkebunan, pertambangan dan pembangunan infrastruktur.

Karena itu forum Prakarsa Lintas Agama ini menyatakan bahwa melindungi hutan tropis adalah bagian dari tatanan moral yang mencakup keadilan sosial dan ekonomi, penghormatan terhadap hak asasi manusia dan martabat manusia, dalam mencapai perdamaian dan kesetaraan.

Para pemuka agama juga siap memobilisasi akar rumput hingga kepemimpinan paling tinggi untuk bergabung dan bekerjasama dengan pemerintah, swasta, serta mitra PBB untuk melindungi hutan. Bahkan, para pemuka agama akan berdiri bersama dalam solidaritas dengan masyarakat adat dan siapapun yang melindungi dan melestarikan hutan, untuk mendapat perlidungan dari ancaman intimidasi serta kekerasan. Kami akan selalu berpihak kepada mereka yang membela kelestarian hutan tropis dan ekosistemnya.

Karena itu, pelestarian dan melindungi hutan tropis Indonesia bukanlah perkara mudah. Namun dengan niat luhur, solidaritas dan dialog konstruktif akan memberikan manfaat secara berkelanjutan untuk generasi mendatang.

(IMF/foto:masjiduna.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *