Spirit Maulid, Islam Indonesia Harus Menampilkan Umat Berkualitas

[JAKARTA, MASJIDUNA] – Peringatan maulid Nabi Muhammad setiap 12 Robiul Awal setiap tahunnya selalu diperingati gegap gempita oleh seluruh umat Islam di dunia. Peringatan hari kelahiran nabi sebagai ekspresi kecintaan umat Islam terhadap pembawa risalah kenabian itu.

Pegiat budaya dan agama Oong Fathorrohman atau yang akrab disapa Ayah Oong mengatakan momentum peringatan maulid nabi Muhammad SAW harus dimanfaatkan untuk merevitalisasi spirit moralitas yang dibawa nabi Muhammad SAW ke muka bumi ini. “Peringatan maulid nabi hakikatnya merupakan refleksi perjalanan nabi Muhammad untuk ditarik pada situasi kekinian,” ujar Ayah Oong saat berbincang dengan MASJIDUNA, Sabtu (9/11/2019).

Alumnus Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur ini menyebutkan puncak dari risalah kenabian Nabi Muhammad tak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. “Ketika kita bersolawat kepada nabi Muhammad, sebenarnya manusia memiliki kewajiban untuk mengikuti jalan nabi Muhammad. Jadi bersalawat itu hakikatnya menyelawati dirinya sendiri supaya berkesempatan memperoleh titik Muhammad,” urai Ayah Oong.

Pria asal Jember yang dikenal sebagai guru spritual sejumlah pesohor seperti almarhum Ustadz Jefri (Uje) serta penyanyi religius Opick ini menambahkan berbagai amalayih ibadah yang dikerjakan umat Islam bertujuan untuk membangun tubuh manusia agar yang sisi minusnya yang tak terbatas serta ruh yang merupakan sisi positif yang juga tak terbatas akan melahirkan hidayah.

“Jadi cahaya itu tak lain adalah akal pikir yang merupakan hasil interaksi antara badan dan ruh. Akal fikir yang dibangun oleh badan dan ruh itu adalah hidayah,” tambah alumnus Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo ini.

Dia berharap umat Islam di Indonesia mampu menampilkan inovasi dalam moralitas kehidupan ini. Menurut dia, perjuangan nabi Muhammad yang membawa Islam mampu unggul lantaran menampilkan sisi moralitas yang luhur. “Ketika ber-Islam, apa yang bisa diubah untuk melahirkan manusia berkualitas seperti apa? Dan sebesar apa treatment yang dilakukan ajaran agama Islam ini?,” tandas Ayah Oong mengajak berkontemplasi.

[RAN/Foto internet]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *