[TANGERANG SELATAN, MASJIDUNA] – Kabar gembira bagi guru ngaji di Tangerang Selatan. Sejak tahun 2019 ini, para guru ngaji se-Tangerang Selatan mendapat insentif sebesar Rp 150 ribu. Bagaimana caranya?
Guru ngaji se Tangerang Selatan dapat bernapas lega, sejak awal tahun 2019 ini, mereka mendapat insentif dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan sebesar Rp 150 ribu tiap bulan dari Pemkot Tangsel. Pasalnya, sebelumnya sejak tahun 2009, para guru ngaji se-Tangerang Selatan mendapat insentif Rp 100 ribu.
“Alhamdulillah, sejak Januari 2019, kami guru ngaji se-Tangerang Selatan mendapat insentif sebesar Rp 150 ribu, dibayarkan langsung ke rekening para guru ngaji,” ucap Ketua Forum Persatuan Guru Ngaji (FPGN) Tangerang Selatan Ustadz M Sainan saat berbincang dengan MASJIDUNA, Jumat (23/8/2019).
Menurut Sainan, saat ini sebanyak 3.400 guru ngaji se-Tangerang Selatan yang tergabung dalam forum yang ia pimpin. Dia berharap, ke depan, besaran insentif guru ngaji se-Tangerang Selatan sama dengan besaran insentif yang diterima guru ngaji di Kota Tangerang. “Ke depan kami inginnya sama dengan guru ngaji di Kota Tangerang sebesar Rp 250 ribu per bulan, tentu sangat disesuaikan dengan kemampuan APBD Kota Tangsel,” tambah Sainan.
Dia menuturkan keberadaan FPGN dirintis sejak Tangerang Selatan berdiri sendiri menjadi kotamadya. Mulanya, pemberian insentif sebesar Rp 100 ribu diberikan secara tunai per orang. Namun sejak tahun 2012 pemberian insentif melalui rekening Bank Jabar-Banten (BJB). “Dan sejak tahun 2018 sebagian menggunakan BJB Syariah, dan pada tahun 2019 ini sudah 80% melalui BJB Syariah,” sebut Sainan.
Saat ditanya bagaimana cara pengajuan insentif bagi guru ngaji yang belum terdaftar? Sainan menyebutkan bagi guru ngaji yang belum terdaftar dapat didata melalui Koordinator Kelurahan di tiap keluarahan di Tangsel. “Nanti ada formulir yang disediakan oleh Koordinator Kelurahan FPGN, ditandatangani untuk diketahui oleh RT/RW serta dicantumkan foto aktivitas saat mengajar ngaji,” papar Sainan.
Namun, imbuh Sainan, bagi guru ngaji yang tahun 2019 ini belum terdaftar, besar kemungkinan bakal mendapat insentif untuk anggaran di tahun 2020. Hal ini disebabkan untuk anggaran tahun 2019 ini tengah berjalan. “Kalaupun mendaftar sekarang, mungkin baru mendapat insentif tahun 2020,” tegas Sainan.
Selain pemberian insentif kepada guru ngaji, Pemkot Tangsel juga memberi insentif serupa kepada marbot dan amil di masjid dan musholla se-Tangerang Selatan. Berbagai program ini semakin mengukuhkan Tangerang Selatan dengan slogannya “Modern, Cerdas dan Religius”. [RAN]