Oleh H Asep Awaludin, M.Pd. (Pengajar Mata Pelajaran PAI/Dosen Ulumul Hadits di Wonogiri Jawa Tengah)
[JAKARTA, MASJIDUNA] – Lantunan adzan menjadi penanda waktu salat telah tiba. Tak jarang di antara kita menganggap biasa serua adzan. Alih-alih segera bergegas menunaikan ibadah salat, namun justru menunda ibadah salat. Bagaimana penjelasan nabi Muhammad soal ini?
Rosululloh Saw Pemimpin yang Menerangkan Kebaikan Mendatangi Panggilan Adzan.
َوَعَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا, عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( مَنْ سَمِعَ اَلنِّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِ فَلَا صَلَاةَ لَهُ إِلَّا مِنْ عُذْرٍ ); رَوَاهُ اِبْنُ مَاجَهْ, وَاَلدَّارَقُطْنِيُّ, وَابْنُ حِبَّانَ, وَالْحَاكِمُ, وَإِسْنَادُهُ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ, لَكِنْ رَجَّحَ بَعْضُهُمْ وَقْفَه ُ
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu `anhu bahwa Nabi Shallallaahu `alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa mendengar adzan tetapi ia tidak datang, maka tidak ada sholat baginya kecuali lantaran udzur” Riwayat Ibnu Majah, Daruquthni, Ibnu Hibban, dan Hakim dengan sanad yang menurut syarat Muslim. Sebagian menguatkan bahwa hadits ini mauquf.
Pesan:
1. Indra pertama yang difungsikan oleh Alloh SWT sejak kita berada dalam rahim adalah telinga.
2. Sejarah adzan datang dari ide sahabat Abdullah bin Zaid. Ide ini mengalahkan gagasan-gagasan lainnya untuk memanggil sholat berjama’ah.
3. Sebelum adzan ditetapkan Rosul Saw sebagai panggilan sholat berjama’ah, terdapat beberapa usulan lainnya bahwa panggilan sholat adalah menggunakan lonceng dan ini yang terkuat, kemudian ada yang usul lain menggunakan terompet, usulan lainnya adalah menggunakan asap dari api.
4. Adanya panggilan adzan di satu sisi dan indra pendengaran di sisi lainnya, apabila kita pertemukan menjadi kalimat jawaban yang paling sering diucapkan oleh para sahabat Rosul Saw, yaitu “sami’na wa atho’na” kami dengar dan kami taati. Dan inilah hakikat taqwa, bersifat spontan dalam menjawab ajakan kebaikan.
5. Setelah telinga kita mendengar adzan yang sampai padanya, maka inilah menjadi sebab “khitob” wajib bagi kita untuk menjawab panggilan tersebut, yaitu dengan mendatangi tempat sholat berjama’ah, guna mengingat Alloh SWT.
6. Sebab sholatlah cara terbaik menguatkan diri dalam kebersamaan dan kebaikan, disaat jalan dirasa mulai berbelok. Berjama’ah juga menjadi syiar terbaik atas agama Alloh sebagai rahmat bagi seluruh Alam semesta raya ini.
7. Pengecualiannya karena ada kendala/udzur. Diantaranya karena sakit, dalam perjalanan, hujan lebat dan bencana alam.
8. Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan hidayah dan inayah-Nya kepada kita, keluarga kita, anak keturunan kita dan muslimin semuanya untuk dapat sami’na wa atho’na saat panggilan Adzan berkumandang “mari tegakkan sholat” mari menuju kebahagiaan, aamiin ya robbal’aalamiin
[RAN/Net]