HSBI dan Kiprah Seniman Muslim yang Melegenda

[JAKARTA, MASJIDUNA]-–Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menerima audiensi Himpunan Seni Budaya Islam (HSBI), sebuah organisasi yang memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia.

“HSBI memiliki peran dan kiprah yang begitu banyak dan sangat penting di masyarakat. Terutama, di masa dahulu banyak tokoh-tokoh besar yang lahir dari organisasi ini seperti Buya Hamka serta tokoh seniman dan budayawan muslim lainnya, ” ujar Fadli, yang juga Ketua HSBI 2018-2023, usai menerima audiensi pengurus HSBI di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (16/9/2019).

Menurut catatan sejarah, HSBI didirikan pada 24 September 1956 atas inisiatif H. Abdullah Aidid, pejabat Kepala Djawatan Penerangan Agama, Kementerian Agama. Tujuan pendirian ini adalah menginginkan sebuah organisasi Islam yang aktif di bidang seni dan budaya.

Dalam perjalanan organisasinya, organisasi ini pernah melahirkan karya-karya besar dan seniman besar pula. Selain Buya Hamka, seorang ulama dan penulis, HSBI juga melahirkan sutradara Asrul Sani lewat filmnya “Titian Serambut Dibelah Tujuh”.

Di bidang teater, organisasi ini pernah menampilkan “Titik Terang” menandai perayaan Maulid Nabi Muhammad S.A.W. pada tahun 1961. Drama tersebut ditampilkan secara kolosal melibatkan 15 ekor kuda dan dihadiri 30 ribu penonton. Yunan Helmy Nasution, yang juga menjadi Ketua HSBI menjadi penulis naskahnya.

Muktamar HSBI pertama pada tahun 1961 menyatakan bahwa HSBI berazaskan Islam dan berlandaskan Pancasila, berwargakan Seniman mukmin yang arif akan kepentingan nasional dalam menggali segala khazanah unsur seni Islam ke dalam kebudayaan nasional dan kepribadian bangsa. (IMF) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *