(9) Ramadan Bersama Asmaul Husna: Al-Waliy

Oleh: Dr. Izza Rohman, M.A. (Dosen Universitas Prof. Dr. Hamka/UHAMKA, Jakarta)

MANUSIA tidak senang terancam atau dalam bahaya. Ia membutuhkan rasa aman dan terlindung. Ia memerlukan pertolongan, petunjuk, dan kasih sayang untuk dapat keluar dari kecemasan, penderitaan, kebingungan, dan kesesatan. Manusia membutuhkan Tuhan yang kuasa memberi perlindungan optimal, menolong dan mencintai hamba-Nya.

Sungguh beruntung manusia, tak kurang dari lima belas kali ditegaskan dalam firman bahwa Allah adalah al-Waliy. Misalnya di ayat ini: Wa huwal-ladzi yunazzilul-ghaytsa min ba‘di ma qanathu wa yansyuru rahmatahu wahuwal-waliyyul-hamid. Dan Dialah yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa, dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji. Cek surah asy-Syura ayat 28.

Allah adalah Sang Maha Pelindung. Semua dukungan, perlindungan, bantuan, dan pertolongan hakikatnya berasal dari Allah. Tak ada selain-Nya yang dapat menjadi pelindung dalam pengertian yang sebenarnya. Tak ada tempat untuk berlindung bila Allah tidak memberikan perlindungan. Saat di akhirat, manusia akan benar-benar tersadar bahwa Allah sajalah yang kuasa memberi perlindungan.

Allah adalah Penolong hamba-hamba-Nya yang saleh. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan, dan menerangi mereka dengan cahaya. Dia menyelamatkan mereka dari keputusasaan dan kekufuran, serta membimbing mereka dengan petunjuk dan keimanan. Allah memberi orang-orang beriman limpahan maghfirah dan rahmat, di dunia maupun akhirat.

Allah mencintai hamba-hamba yang mencintai-Nya. Dia memberikan perlindungan dan pertolongan yang spesial kepada mereka yang berdekat-dekat dengan-Nya. Allah sangat mengenali para kekasih-Nya, dan menganugerahi mereka hal-hal yang istimewa dan luar biasa — entah berupa pengetahuan, kearifan, kekuatan, daya tarik, ataupun pengaruh. Allah limpahi mereka pancaran cahaya sedemikian rupa hingga siapa yang memandang mereka mudah sekali teringat kepada-Nya.

Insan yang menghayati kedudukannya sebagai hamba al-Waliy, akan tumbuh menjadi pribadi yang bersahabat, peduli, dan melindungi. Ia tenang dan damai, jauh dari bayang-bayang kegalauan dan kekhawatiran, jauh pula dari perseteruan dan permusuhan.

“Ya Allah, lindungilah kami dari segala marabahaya, yang mengancam raga kami, harta kami, jiwa kami, dan iman kami. Berilah kami keamanan, kenyamanan, dan keselamatan. Sungguh Engkaulah al-Waliy. Tiada bagi kami pelindung dan penolong selain-Mu.” [RAN]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *